Balada Admin Klinik

Dwiend
Chapter #8

Tugas Seorang Perawat dan Admin

Kehadiran perawat baru membuatku lebih semangat. Hari ini adalah hari pertama mbak Arin bekerja. Pagi hari kami berdua sudah siap di konter depan. Aku lihat mbak Arin sedang mengedarkan pandangan di atas meja yang penuh dengan banyak peralatan dan juga laci berisi obat-obatan. Aku ragu harus mengatakan apa. Tentunya mbak Nissa sudah memberi tahu semua tugas mbak Arin.

"Mbak ini daftar nama obat yang harus dihafal," kataku menyodorkan sebuah kertas berisi daftar nama obat sesuai abjad, lengkap demgan kandungannya.

"Hm Mbak Win apa aku harus menghafalkannya?" tanyanya dengan wajah yang terlihat heran.

Aku jadi berpikir. Bukannya memang harus ya.

"Kalau tidak hafal, mana bisa kita memberikan obat pada pasien nanti sesuai resep dokter," kataku sedikit ragu.

"Memberikan obat adalah tugas apoteker Mbak, bukan perawat," ujarnya membuat aku sedikit terhenyak.

Memang ucapan mbak Arin benar.

"Apa Mbak Arin belum diberi tahu mbak Nissa tentang tugas Mbak Arin di sini, selain menjadi perawat?" tanyaku mengkonfiramsi agar tidak terjadi salah paham.

"Tidak. Mbak Nissa hanya bilang aku diterima menjadi perawat di sini. Itu saja. Perihal aturan kerja dan lainnya nanti Mbak Win yang akan menjelaskannya," serunya dengan nada santai.

"Apa mbak Arin menandatangani surat kontrak kerja?" tanyaku lagi sambil menggelengkan kepala.

"Tidak ada," jawabnya singkat.

Aku hanya mengembuskan napas. Aku sungguh tak tahu bagaimana sistem kepegawaian di klinik ini. Aku sendiri menandatangani surat kontrak kerja. Entahlah kalau dengan perawat. Mungkin ada pengecualian.

Lihat selengkapnya