Balada Admin Klinik

Dwiend
Chapter #28

Pemilik Klinik yang Baru

Berhubung akan ada kunjungan dari pemilik baru, aku, mbak Ega dan dr. Syantik melakukan banyak persiapan. Aku fokus pada kebersihan klinik, mbak Ega pada kerapian tampilan meja depan, sedang dr. Syantik fokus pada peralatan medis dan meja dokter. Kurasa saat pemilik klinik datang aku bisa bilang klinik Kedung Kemiri adalah salah satu klinik yang bisa diandalkan.

Setelah semuanya dirasa Ok, kami pun membuka klinik seperti biasanya. Pemilik klinik yang baru yang kami tunggu akhirnya datang setelah waktu shalat Dzuhur. Mereka datang satu rombongan. Mbak Nissa termasuk diantaranya yang juga satu-satunya perempuan.

Kami pun saling memperkenalkan diri. Pemilik klinik yang baru ternyata pria yang tak terlalu tua. Usianya awal 30 an tahu.

"Perkenalkan, namaku Anas. Aku adik bu Aisyah pemilik klinik sebelumnya. Pasti semuanya sudah tahu kali ini adalah mbak Nissa. Dan mereka bertiga ini adalah yang akan bekerja bersama kita untuk selanjutnya," ucap pak Anas kemudian memperkenalkan yang lainnya.

Nama ketiga pria yang bersama pak Anas adalah Romi, Dani dan juga Subkhi. Mereka ternyata masih kerabat dekat. Dani dan Subkhi terlihat masih muda. Usianya tak jauh dari usiaku. Sementara Romi sepertinya usianya sama dengan Pak Anas.

"Dani akan mengurusi masalah obat-obatan, sementara Subkhi akan mengurusi masalah keuangan. Jadi saat ada obat habis, pemesanan, saling tukar obat antar klinik nanti akan ditangani oleh Dani. Subkhi nanti akan bertugas keliling klinik mengambil uang pendapatan klinik 3 hari sekali. Untuk kepentingan klinik, misalnya masalah listrik, air atau masalah pengadaan dokter, masalah ijin pegawai dan lainnya itu bagian dari pak Romi. Pak Romi akan keliling mendatangi tiap klinik secara bergilir. Memastikan klinik bisa berjalan dengan baik setiap harinya," terang pak Anas sementara kami sibuk saling bersalaman dan menyebutkan nama.

"Kuharap kita bisa bekerjasama dengan baik ke depannya. Degan sinergi yang baik klinik ini akan bisa eksis dan semakin maju. Kurasa itu saja dan silahkan melanjutkan pekerjaan kalian lagi," ucap pak Anas. Ia kemudian beranjak bersama dr. Syantik berbincang di ruang dokter. Entah apa yang mereka bicarakan.

Aku tak begitu peduli dengan yang lainnya untuk selanjutnya. Aku hanya fokus pada mbak Nissa. Lantas tugas mbak Nissa selanjutnya apa? Apa dia sudah tak bekerja lagi di klinik? dengan rasa penasaran aku segera menarik mbak Nissa untuk duduk didekatku dam mbak Ega.

"Mbak Nissa memangnya mau berhenti kerja?" tanyaku tak bisa menahan diri.

"Sementara ini aku masih di Klinik Menuju Sehat. Sampai proses pergantian ini selesai aku tak akan pergi," seru mbak Nissa tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu. Aku kira mbak Nissa bakal berhenti," kataku dengan perasaan lega.

"Jadi mbak Nissa sudah nggak keliling-keliling lagi?" kini mbak Ega yang bertanya.

"Sudah ada pegawainya sendiri sekarang. Aku mungkin masih akan di KMS untuk 2 bulan mendatang,"

"Mbak Nissa apa mbak Nissa tahu mungkin ada pergantian pegawai atau apa," tanyaku lagi.

Lihat selengkapnya