Balada Admin Klinik

Dwiend
Chapter #31

Teror Tengah Malam


Aku membuat laporan keuangan dan aku putuskan untuk tetap tak merubah post langganan koran untuk bulan ini. Aku sudah siap dengan segala resikonya. Hal yang aku takutkan ternyata tidak terjadi. Pak Anas tak lagi meributkan masalah efisiens anggaran lagi. Ia tak menghubungiku lewat telpon klinik lagi. Sepertinya perhatiannya teralihkan ke hal lainnya. Untuk sementara aku bisa tenang.

Mbak Ega pun secara resmi akan kembali pulang ke rumahnya. Ia akan mulai bekeja di rumah sakit impiannya. Kebetulan jarak rumahnya dan rumah sakit tempat ia bekerja searah.

Mbak Ega memelukku dengan erat ketika ia berpamitan padaku dan juga dr. Syantik.

"Aku akan sering mampir Mbak Win," serunya terharu.

2 bulan bersama mbak Ega telah mremberiku banyak kenangan manis. Sifatnya yang ceria, manja dan juga cekatan akan melekat di pikiran. Terlepas dari kebiasaannya yang berantakan ia pantas mendapat yang terbaik.

"Kuharap Mbak Ega bisa bertemu pria yang lebih baik. Mungkin di rumah sakit nanti ada yang bisa dijadikan gebetan baru," kataku berharap mbak Ega segera keluar dari pertunangan yang tidak jelas itu.

"Banyak lho perawat yang dapat pasangan sesama rekan kerja," timpal dr. Syantik.

"Ah aku ini mau kerja, Mbak-Mbakku yang tercantik! Bukan mau cari jodoh," tukas mbak Ega dengan nada merajuk. Kami pun tertawa. Mbak Ega pun segera menaiki motor lawasnya itu.

"Jangan ngebut Mbak!" Aku langsung mengingatkannya. Mbak Ega hanya nyengir saja dan mulai menghidupkan motornya.

"Jangan lupa undangannya Dok. Aku bersedia kok jadi pagar ayu di pesta pernikahan nanti," seru mbak Ega sebelum benar-benar pergi.

Lihat selengkapnya