PESAN KISAHKU

Fitri Nurhasna Fauziah
Chapter #9

Pindah rumah ternyata agak terpaksa juga

Setelah 2 tahun papah menjadi orang tua ku sebatang kara, akhirnya papah menemukan jodohnya lagi. Setelah papah nikah lagi, aku hanya dikasih waktu 3 bulan lagi untuk tinggal di rumah ku yang sedang aku tinggali saat itu. Ketika waktunya sudah tiba akupun jadi pindah ke Lembang awalnya aku sedih dan berat meninggalkan ibam yang sudah 5 tahun ku urus tapi kan sudah waktunya aku pindah, jadi mau tidak mau aku harus ikhlas melepaskannya.

Ketika sesampainya di Lembang kita kan harus beradaptasi lagi kan sama orang lain, kita kenalan lah dan disini semuanya welcome saja padaku tapi lama-kelamaan mereka ternyata kaya yang sirik padaku tapi aku biarkan saja. Lama-kelamaan orang sini terlihat aslinya itu seperti apa tapi yasudahlah biarkan saja.

Banyak hal yang aku tidak ketahui ketika aku tinggal disini dan ternyata unsur kebudayaan atau tradisi disini masih kental sehingga kitapun harus menghormati perbedaan ini. Awalnya aku aneh sama tradisi itu tapi lama-kelamaan akupun jadi terbiasa.

Aku pindah kesini tahun 2015 ketika aku masih duduk dibangu SMP kelas 8. Pertama aku pindah aku masih pulang ke rumah yang dulu karena aku masih belum berani naik angkot Lembang karena jauh juga. Terus pas aku kasih tau papah aku pulang kerumah yang dulu papah malah marah sama aku tau gitu aku ga akan bilang ke papah, tapi kalau aku ga bilang nanti bagaimana nasibku.

Awal aku berteman aku berteman dengan neng Diana atau lebih akrab aku panggil Halung, dengan Widi, dengan Io juga. Saat itu kita main bulu tangkis dan aku selalu kalah kalau main sama Io, dan kalau kita mainnya double aku selaku menjadi lawannya dia tapi untuk kali ini aku bisa mengalahkan dia sungguh bahagianya aku.

Setelah papah nikah lagi aku merasa senang karena papah juga senang, mungkin awalnya papah kira aku sebagai anaknya tidak akan menyetujuinya tapi aku juga gaboleh egois kan lagian kalo papah sendiri siapa yang bakal ngurus papah kan. Lagian ga ada salahnya juga kan nikah itu adalah menyempurnakan dari sebagian ibadah makanya nikah itu wajib.

Mungkin pindah bukanlah solusi terbaik tapi dengan pindahlah kita bisa melupakan hal buruk di rumah sebelumnya, sehingga kita pun harus siap melepaskan kenangan di rumah sebelumnya dan kita buat lagi kenangan itu dirumah baru ini yang masih suci untuk kita tinggali.

Jarak dari sekolahku ke rumah baru ini sangat jauh yaitu sekitar 8,5 KM. Karena aku tidak pindah sekolah jadi aku juga harus sanggup pulang pergi menempuh jarak yang jauh. Memang benar di awal-awal pasti kita akan merasa ngeluh karena jaraknya lumayan jauh. Akupun takut jika aku telat sampai di sekolah tetapi ketika sampai baru aku saja yang datang di kelas. Ketika itu aku masih suka diantar oleh papah tetapi kadang dijemput juga, tetapi lama-kelamaan papah pun merasa cape dan kondisi papah juga udh terbilang agak tua jadi kasian juga kalau harus tiap hari mengantarku ke sekolah mana mengendarai motor jadi takutnya masuk angin kan. Dari situ aku mulai memberanikan diri berangkat sekolah memakai angkutan umum atau lebih dikenal dengan sebutan angkot. Aku berangkat kurang dari jam 6 pagi karena aku takut telat sampai disekolah, sedangkan menempuh jarak ke sekolah itu tidak cukup hanya naik satu jurusan angkot saja dan aku harus menaiki jurusan angkot yang menuju ke sekolahku.

Ketika aku berada di angkot, aku menjadi tahu ternyata tidak semua sama sepertiku, mungkin mereka tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga harus menaiki angkot. Awalnya ketika aku disuruh menaiki angkot ke sekolah aku rewel dan tidak mau tetapi setelah melihat mereka para penumpang angkot, aku pun jadi tersadar bahwa tidak semua orang bisa sepertiku dan tidak seberuntung aku, harusnya aku bersyukur dan berterimakasih kepada Allah karena masih memberikan kita atau keluarga kita dengan kebutuhan yang cukup tinggal aku saja yang ikhlas menjalani fasilitas yang telah diberinya.

Aku kira dengan adanya aku di rumah ini, semua orang akan suka kepadaku ternyata tidak. Mungkin aku juga merasa kurang sopan atau bagaimana ke mereka sehingga mereka tidak menyukaiku. Saat itu sering sekali banyak orang yang memberitahuku jika aku tidak boleh meminjamkan hp kepada Mawar, karena nanti layarnya rusak atau tergores, yasudah dari situ ketika dia ingin meminjam hp milikku aku sama sekali tidak memberinya sehingga dia marah dan mengadu pada ibunya. Sehingga ketika aku melewati depan rumahnya, ibunya selalu berkata yang tidak baik atau suka menyinggungku. Aku mulai tidak enak dan takut juga kan ya, akupun mulai berpikir “kenapa sih ini kan masalah aku dengannya, kenapa orang tuanya harus ikut campur coba”. Anehnya lagi orang yang memprovokasinya kepadaku, dia menjadi tidak baik kepadaku atau bersikap aneh ketika di depan ibunya mawar. Dia yang gasuka mawar ko dia yang malah menjatuhkan aku, anehnya dunia ini.

Memang sih kurasa kitapun masih kecil lah ya, jadi ketika kita bermain lagi ya hubungan kita baik-baik saja seperti tidak ada masalah sebelumnya. Tetapi konsep bermain kita sekarang mengurangin main hp atau gadget. Kita lebih fokus bermain monopoly, kartu uno, main galah asin, dan lain-lain. Dengan kita tidak bermain gadget rasa kebersamaan atau kekeluargaanpun mulai terasa karena kita tidak bermain sendiri-sendiri tapi bersama-sama.

Lihat selengkapnya