Sebenernya dalam masalah pertemanan ini sama siapa saja, aku tidak membatas pertemanan dengan siapapun tapi disisi lain akupun harus memilih teman-teman mana yang bisa membawa kita ke hal yang benar dan mana yang membuat kita malah terjerumus ke hal yang lebih buruk.
Aku berteman dekat dengan Widi, Halung, dan Zabril. Awalnya kita hanya bertiga tanpa Zabril, terus ketika waktunya kita jadi karang taruna dan kita ikut serta dalam merayakan hari kemerdekaan yang ke 74, Widi sama Halung malah nyamper Zabril padahal sebenarnya aku sudah malas berurusan dengannya lagi, karena setiap tahun pasti dia gitu mendekati kita terus ga lama kemudian tiba-tiba jauh banget ke kita sampai kaya yang ga kenal, padahal awalnya kita saling tegur sapa. Nah aku takut kejadian itu terulang kembali. Makanya aku juga agak hati-hati sama dia sih, tapi lama-kelamaan anehnya dia jadi deket denganku dan jujur aku bertanya padanya “aku mau nanya Bril, kamu bakal kaya dulu lagi ga, jujur aku takut sakit hati lagi kaya dulu, aku gamau kamu deketin karna ada maunya dan aku gamau kalo kita udah deket tapi kamu khianatin aku lagi”, terus kata dia “engga ko teh tenang aja, lagian aku juga udah gamau ko sama orang-orang yang udah nyakitin aku, aku juga gamau lah di sakitin dia, makanya kita perbaiki hubungan aja ya teh”, terus kataku “oke kalo kamu udah bilang kaya gitu, semoga aja berjalan terus ya bril”.
Lama-kelamaan banyak muncul kontroversial Antara keluargaku dengan keluarganya, gara-gara aku sering main dengannya naik motor kemana-mana bareng dia. Tau-tau sampe rumah aku dimarahi padahal itu gara-gara ulahku sendiri tapi mereka malah menyalahkannya, aku berusaha membela tapi aku gabisa, ya kalian juga tau kan mulut orang tua itu kalau lagi marah suka gamau kalah sama anaknya.
Setelah sering aku menginap di rumahnya, dia malah menjadi agak dekat lagi dengan orang yang pernah menyakitinya, dan aku sempet mikir sih sambil menyemangati diri sendiri, kita harus siap ditinggal dia, dia tidak akan ada selamanya untuk kita, begitupun kita yang tidak akan ada selalu untuknya. Mau dia sudah punya pengganti kita atau engga itu bukan urusan kita, bahkan jika berpikir lagi kita siapanya dia, kita gapunya komitmen apapun sama dia, bukan hak kita juga kan melarang keinginannya. Kita gaboleh egois, semua yang jalanin itu bukan cuman kita doang, dia juga sama menjalani ini semua. Makanya kita harus berpikir bagaimana perasaannya, jangan sampai kita ada disekitar dia malah membuatnya banyak pikiran ataupun beban untuk dia. Kita juga ga boleh mengekangnya, kalau kita kaya gitu mungkin dia akan berpikir “kenapa sih setiap aku sama yang lain dia marah” tuh pasti akan seperti itu. Makanya meskipun dia saat ini ada di sekitar kita terus, setiap ada acara apapun yang melibatkan banyak orang, kita jangan mengekang dia untuk ada di sebelah kita terus, karena apa yang aku pikirkan, aku dan dia selalu bersama-sama setiap hari dan tolong relakan dia disaat seperti ini, da dia juga butuh refreshing ga cuman sama kita aja, temen itu banyak hellow ga cuman satu, makanya kita harus mengerti kan dan kitapun sama kan bakal seperti itu juga. Makanya untuk saat itu cukup jalani saja seperti ini anggap saja seperti biasa, dan satu yang harus di pegang jangan pernah sakiti dia. Misalkan kita gasuka kalo dia dekat dengan siapapun itu orangnya lalu jadi masalah. Jangan pernah mau menang sendiri, inget dia bukan siapa-siapa kamu, dia hanya titipan Allah buat kita. Kita harus menjaganya, menghormatinya, jangan membuat dia marah, jangan buat dia sampe gasuka sama kita, karena apa? Kalau orang udah gasuka itu bakal susah balik lagi kaya dulu. Makanya cukup jaga perasaannya, sayangi dia seperti kita menyayangi keluarga kita, dan kita harus percaya bahwa diapun akan seperti itu. Meski ada orang yang berpikir “buat apasih kita percaya ke orang yang belum tentu percaya sama kita?” perlu kita ketahui hal itu salah karena kita sudah nethink dulu tanpa tau bagaimana kenyataannya. Maka dari kitu positif thinking dulu aja, siapa tau yang asalnya tidak percaya jadi percaya sepenuhnya. Kalau mau dipercaya sama orang, kita juga harus percaya dulu sama orangnya. Oh iya dan kalau mau dihargai, kitapun juga harus lebih dulu menghargai orang lain. Pokonya kita harus baik sama semua orang, jangan berubah jadi jahat atau berquotes “orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti”. Rasul saja sudah sering disakiti oleh orang-orang disekitarnya tetapi rasul tetap baik pada mereka, tanpa membencinya sekalipun. Dan kita harus bisa menjadi teladan rasul yang baik dan tidak pendendam.