“Assalamualaikum,” sapa Nani yang baru datang ke rumah majikannya.
Nani seorang pembantu rumah tangga. Dia bekerja di rumah Karang Pantai dan Biru Laut sejak lima bulan lalu. Namun, dia tidak menginap. Adapun jam kerjanya 08.00-17.00 WITA. Kerjaannya tidak terlalu berat. Ya paling kerjaan rumah tangga seperti menyapu, masak, mengepel dan lainnya. Kadang diminta jaga Cetta kalau Karang Pantai sedang sibuk mandi atau apa gitu.
“Waalaikumsalam, Nani. Tolong kamu kuncirkan rambut Cetta dulu ya.”
“Baru juga nyampe, udah disuruh-suruh,” bantin Nani kesal. Dia hanya bisa melampiaskan kekesalan dengan mendesah napas panjang.
Cetta sedang asyik bermain di kolam mandi bolanya. Nani mengambil sisir di atas meja. Dia melihat ada rambut panjang. Lalu, muncul sebuah ide. Dia merogoh tasnya. Diambilnya sebuah plastik klip. Rambut itu dimasukkan ke plastik klip.
Dia juga menyisir rambut Cetta. Lalu, kembali memasukkan rambut Cetta ke plastik klip. Dia simpan plastik itu ke tasnya. Baru, dia kuncir rambut Cetta kepang dua.
“Bu, saya sudah selesai menguncir rambut Cetta, saya mau belanja dulu ya.”
“Oh iya, Mbak Nani. Jangan lupa kunci pintu ya.”
Kadang Nani merasa kasian dengan Cetta. Sudah kakinya tidak sempurna, jalan rada pincang. Dia juga tidak boleh keluar rumah sama mamanya. Kata Sang Mama, takut dibully tetangga.
Nani bukannya ke pasar, dia malah mampir ke rumah Mbah Doyok. Paranormal terkenal di kampungnya. Rumah Nani sendiri hanya beda kecamatan dengan rumah majikannya. Biasanya pulang pergi naik angkot.
Alasan Nani menyambangi rumah Mbah Doyok karena sakit hati dengan Biru Laut. Dulu waktu SMA, Nani pernah ditolak mentah-mentah sama Biru. Bahkan saat pertama kali bekerja, Biru sama sekali tidak mengenalinya.
“Permisi, Mbah Doyok.”
“Kamu pasti ke sini karena sakit hati sama majikanmu yang pernah menolakmu mentah-mentah.”
Nani tercengang Mbah Doyok langsung tahu tujuannya.
“Iya, Mbah.”
Nani melangkah maju. Lalu, duduk di hadapan Mbah Doyok.
“Kamu bawa apa?”
Nani membuka tasnya dan menyerahkan plastik klip berisi rambut majikannya ke Mbah Doyok.
Mbah Doyok memasukkan rambut ke wadah yang berisi air dan bunga kembang tujuh rupa. Paranormal itu komat kamit membaca mantra.
“Persembahan yang harus kamu siapkan adalah satu kepala kambing setiap akhir bulan di hari Selasa. Apakah kamu siap?”
“Siap, Mbah.”
Setelah proses ritual awal di Mbah Doyok, Nani pamit pulang dengan memberikan uang lima ratus ribu.
***
Nani pulang dari pasar bingung melihat majikannya nangis memeluk sang anak.
“Ada apa ya, Bu?”
Sang majikan menoleh ke Nani dengan tatapan murka.