Blurb
Novel ini menceritakan perjalanan cinta dua sahabat di dalam sebuah pesantren. Shaffat dan Haidar,kemudian disebut Gus Shaffat dan Gus Haidar (Panggilan untuk putra kiai di Jawa). Berawal dari kisah Shaffat yang merasa patah hati dengan Fatiya adik tirinya karena telah dijodohkan dengan orang lain,sedangkan Shaffat telah lama memendam perasaan cinta terhadap Fatiya.
Kepada Haidar,Shaffat menceritakan perasaannya. Haidar menyarankan dan menawarkan untuk memilih salah satu santri putri di pesantren miliknya yang diasuh ayahnya sebagai sosok pengganti yang lebih pantas. Namun,justru saat itulah Shaffat jatuh cintapada sosok gadis dalam bingkai photo yang terpajang rapi. Kamala,adik kandung Haidar. Karena keinginannya mempersunting Kamala,Shaffat memantabkan niatnya untuk tinggal di pesantren milik Haidar tanpa pamit dari orang tuanya dan menyebabkan ayah tirinya jatuh sakit.
Shaffat seorang dosen yang memiliki watak dingin dan cenderung pendiam. Ini akibat dari kenangan masa lalu yang selama ini dia ketahui bahwa dirinya adalah anak seorang penjahat yang tertembak mati. Kemudian ibunya dinikahi oleh seorang kiai dan membesarkannya di dalam lingkungan pesantren. Latar belakang tersebut membuatnya lebih memilih bersabar hingga sampai pada pertemuan pertamanya dengan Kamala yang masih kuliah semester akhir. Mereka berdua saling berkomunikasi dan memiliki rasa simpati yang sama. Shaffat mengutarakan niatnya pada Haidar untuk menikahi Kamala. Namun,sayangnya Kamala sudah dijodohkan.
Pondok pesantren Al Mumbith setiap tahun mengadakan event pernikahan masal. Acara yang selalu dinantikan banyak santri. Karena , malam itu merupakan malam dipersatukannya ikatan cinta sebagian santri dengan kekasihnya. Sesuai rencana,Kamala akan dinikahkan dengan tunangannya saat itu bersama dengan pasangan lainnya. Shaffat kembali berniat pergi dari pesantren. Tapi,kembali situasi yang tidak terduga membuat dirinya bagai di alam mimpi. Kamala gagal menikah dengan calon mempelai putra yang seharusnya dan dengan usulan Haidar,Shaffat yang akhirnya bersanding dengan Kamala di pelaminan.
Haidar memiliki sifat humoris dan terbuka. Dia mencintai salah satu santri putri yang tinggal di pesantrennya. Farah,teman seangkatan Kamala.Gadis cantik dan memiliki sifat humoris serta otaknya yang absurd mampu membuat Haidar geleng kepala dan selalu terbayang-bayang wajahnya setiap malam. Satu minggu setelah Farah menyelesaikan ujian skripsi,Haidar menyatakan cintanya kepada Farah. Haidar juga menyampaikan keinginannya untuk menikahi Farah kepada Kiai Yusuf ayah kandungnya. Namun, ia justru mengetahui bahwa dirinya juga sudah dijodohkan. Bahkan,di hari yang sama pula,salah seorang santri putra meminta tolong kiai Yusuf untuk memingkan dirinya dengan Farah.
Haidar menolak mentah-mentah perjodohannya dengan putri seorang konglomerat sahabat ayahnya. Ia memilih melanjutkan study S2 di kota pahlawan. Di sana ia hampir saja menemukan wanita pengganti Farah, seorang gadis cantik,supel dan sangat terpelajar. Namun,Haidar kembali dipertemukan dengan Farah. Asmara dalam hatinya kembali tumbuh. Sayangnya,ia merasa nasib belum sepenuhnya berpihak. Karena, saat itu Farah juga dalam proses pernikahan. Sesaat kemudian,Haidar kembali pendapat tawaran menikah dari orang tuanya. Ia tidak dapat lagi menolak. Di antar rasa putus asa dan kecewa, ia menerima begitu saja perjodohannya tanpa ingin tahu siapa wanita yang akan dinikahi. Sampai pada pertemuan pertama dengan mempelai wanita,ia baru menyadari sosok Farah yang sedang berada di pelupuk matanya.