Blurb
Setelah menarik dan menghembuskan napas panjang beberapa kali, kuberanikan diri melangkah lagi ke arah tangga. Batinku terus mengoceh, ‘Ini kan pesantren, tempat orang-orang menimba ilmu agama lebih dalam dan sering dilantunkan ayat-ayat suci Al Quran. Mana mungkin ada hal-hal seram semacam di film, kan."
Tepat saat aku sampai di tangga, lampu di atas kepalaku padam seutuhnya. Di bawah tangga sana juga gelap. Tubuhku mendadak kaku membuat napas seolah tertahan. Desir merinding dari ujung kepala hingga kaki makin menjadi. Apalagi ketika mendengar suara langkah kaki menjejak naik ke tangga. Dua siluet hitam tampak mendekat naik ke arahku.
Ketika suara langkah tadi makin dekat, sebisa mungkin aku memaksakan diri untuk menarik napas. Aku meneguk ludah dan menggerakkan mulut, berusaha mengucap doa apapun yang terlintas di benak. Ketika suaraku melantang saat merapal doa, kudengar suara tawa pecah membahana dari kedua siluet hitam yang berada di hadapanku.