Di bawah guyuran air hujan. Dia menggigil. Namun rasa sakit di hatinya terus membuat ia berdiri di tempat terakhir kekasihnya meninggalkannya.
Penampilannya sudah tidak karuan. Maskaranya sudah luntur sebelum air hujan menerpa wajahnya. Orang-orang di sekitarnya sibuk berlari untuk berteduh karena hujan yang turun tiba-tiba. Tapi sepertinya ia sudah tidak peduli dengan itu semua. Bahkan ketika ia mulai bergerak, ia masih saja tertunduk. Berjalan lurus. Tanpa menoleh ke kanan dan kiri, melintas jalan raya di depannya.
Seakan tidak peduli jika ada hal buruk yang akan menimpanya. Hanya ada suara kekasihnya yang terus terngiang-giang di kepalanya.
"Kita putus ya An, aku nggak bisa pacaran sama Pramugari. Aku capek LDR setiap hari. Ketemu pas Kamu libur doang. Aku mau hubungan yang normal."