Pesawat Dan Mereka Yang Tidak Terlihat

annastasia
Chapter #6

Terror Tak Terlihat

Naya sangat senang akhirnya ia bisa mendapatkan skejul terbang menginap dua hari di Lombok. Skejul yang banyak di-request orang karena skejul ini baru saja diberlakukan di maskapai mereka.


Naya sangat beruntung, tanpa perlu me-request skejul ini, ia sudah bisa terbang ke sana. Tidak seperti Mbak Erna, Monika dan Tari yang telah me-request terbang bersama karena ingin merayakan ulang tahun Mbak Erna.


Mbak Monika dan Mbak Tari sudah memberitahu Naya bahwa mereka akan menyiram Mbak Erna di hotel sebagai awal kejutan ulang tahunnya. Setelah itu mereka akan memberikan kue dan kado.


Sahabat Andin itu telah membawa beberapa botol soda di tas terbangnya untuk acara kejutan mereka nanti.


Ketika Captain dan Kopilot sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mereka.


Mbak Monika mengulur waktu mereka masuk ke kamar dengan bilang ponselnya tertinggal di lobi hotel.


"Mbak Erna itu Mbak Monika kok datang dari taman bukan dari lobi." Naya berbohong untuk mengalihkan perhatian seniornya.


Ketika Erna melihat ke arah taman, Mbak Monika datang mengendap-endap dari belakang dan mulai menyiraminya dengan soda. Begitu juga Monika dan Naya mereka ikut juga melakukan itu.


"Maaf ya Mbak Erna, aku ikutan nyiram. Happy birthday Mbak Erna." kata Naya sambil tertawa.


Erna ikut tertawa ketika ketiga perempuan itu terus menyiraminya dengan soda.


"Met ultah Cong, panjang umur, murah rezeki."


"Doanya kurang komplit Mon!" Teriak Tari keras di antara derai tawa mereka.


"Oh ya biar cepet nikah dan jadi nyonya pilot Cong." kata Monika lagi.


Ketika semua botol soda mereka kosong, Naya segera merapikan botol-botol kosong itu. Tapi tiba-tiba keadaan menjadi sangat aneh.


Tawa senang Erna berubah menjadi suara geraman. Bola mata seniornya itu terangkat ke atas. Dan mendadak memutih semua. Jari-jarinya membentuk seperti cengkraman harimau. Dengan suara menggeram buas ia menyerang kedua sahabatnya, Monika dan Tari.


Lihat selengkapnya