Pesona Cinta Anne

Indriani iskandar
Chapter #3

Dimas Tidak Waras

Sepanjang perjalanan pulang dari rumah kakek Utomo, Arkana seolah memilih diam seribu bahas, entah masih tenggelam dalam lautan emosinya atau mungkin sedang menetralisir suasana hatinya yang sempat kacau karena harus kembali bertemu dengan lelaki yang sudah tega menelantarkan dirinya dan juga sang mama.


Sementara Anne memilih diam tapi terkadang memperhatikan Arkana sesekali hanya untuk memastikan kalau lelaki itu masih bisa mengemudi dengan benar. Anne hanya tidak ingin mati konyol karena ulah Arkana yang terjebak dalam emosinya. Lebih tepatnya Anne tidak rela jika dendam serta rasa sakit hatinya belum terbalaskan.


Penilaian Anne kepada Arkana setelah kejadian tadi pun mendadak berubah, awalnya Anne pikir Arkana mengajaknya menikah hanya untuk mengincar harta warisan kakeknya tapi sekarang ia sudah paham betul kalau mereka memiliki visi dan misi yang sama yaitu sebuah dendam.


Bedanya hanyalah Anne memilih untuk membalaskan dendam kepada mantan kekasihnya sementara Arkana kepada sang papa dan mungkin juga Giana, ibu tiri Arkana.


"Anne, saya minta maaf ya untuk kejadian hari ini yang di luar prediksi saya," seru Arkana ketika perjalanan sudah hampir mendekati gedung apartemen milik Anne.


Kedua bola mata Anne menelisik ke arah Arkana yang dalam sekejap sudah kembali membaik seperti semula. Syukurlah setidaknya sebelum berpisah keduanya sudah kembali mencair.


"Tidak apa-apa, Mas." Anne tersenyum.


"Jujur niatnya hari ini saya mau bawa kamu untuk dikenalkan kepada Kakek tapi—" Arkana bingung bagaimana menjelaskan maksud hatinya karena ia sendiri juga sebenarnya merasa terkejut.


Padahal niat awal Arkana mengajak Anne hanya untuk mengenalkannya kepada sang Kakek dan keluarga besarnya sebelum keduanya benar-benar akan menikah, lebih tepatnya pernikahan kontrak yang terjadi di antara keduanya.


Selain itu, Arkana sendiri ingin memamerkan kemesraannya bersama Anne di depan Dimas untuk mengetahui respon adik tirinya tersebut. Tapi semua rencananya mendadak harus berubah total.


"Enggak apa-apa kok, Mas. Malah saya senang karena hari ini saya jadi tahu kalau sebenarnya Mas Arkana saudaranya Dim—"


"Saudara tiri lebih tepatnya, Ne," protes Arkana dengan menyipitkan matanya.


"Iya maaf, Mas." Anne menundukkan kepalanya.


"Sudahlah jangan perpanjang hal itu tapi tadi bagaimana perasaan kamu setelah tahu kalau saya dan Dimas ada hubungan keluarga?" tanya Arkana untuk mengalihkan topik agar suasana yang tadinya sudah sempat mencair tidak kembali canggung atau pun hening.


"Tentunya saya kaget banget tapi setelah itu saya merasa senang karena tadi Dimas terlihat marah pas tahu kalau saya ini calon istrinya Mas Arkana," jelas Anne yang tampak bahagia apalagi ia mengatakannya sambil membayangkan ekspresi wajah Dimas.

Lihat selengkapnya