Pesugihan sate Gagak Mang Yopi

Shinbul
Chapter #2

Kedai Bu Siti

Sedari kecil prinsip tidak mudah menyerah telah ditanamkan dengan sempurna oleh kedua orang tua seorang Siti Susanto, ibarat kata sudah melekat sampai merasuk ke dalam tulang intinya. Biar bagaimanapun masalah yang ada, harus tetap dihadapi dengan jiwa yang berkobar kobar penuh semangat.

Kedua orang tua Bu Siti adalah pedagang makanan, dari usaha kecil kecilan yang turun temurun telah diturunkan sejak jaman kakek dan nenek moyangnya. Kalau diperkirakan sudah hampir 52 tahun sejak 1968 berdiri. Bisa dibilang cukup sukses sekarang bisnis rumah makan mereka. Dari yang hanya punya satu rumah makan sederhana hingga sekarang mereka mempunyai beberapa rumah makan yang lumayan besar di kota kota besar Indonesia.

Konsep rumah makan mereka cukup sederhana, seperti layaknya rumah makan Sunda pada umumnya, tersedia berbagai macam lauk pauknya, kebetulan karena mereka berasal dari Desa Ganeas, Jawa Barat. Menu andalan mereka adalah kuah kari, dan kuah rempah rempahnya. Tak ada yang bisa menandingi kedua resep turun temurun andalan mereka ini. Citra rasa kuah kari yang bercampur jadi satu dengan daging daging pilihan, makyus kalau kata orang bilang. Belum lagi dengan kuah rempah rempah andalan mereka yang satu lagi, ini campuran rempah rempah bermutu yang wanginya saja bisa membuat orang yang memakannya jadi lupa ingatan sejenak.

Bu Siti sendiri mempunyai dua saudara kandung lainnya, yang masing masing juga mempunyai bakat memasak dari kedua orang tua mereka. Saudara pertama bernama Menik, dia berbakat dalam mengolah makanan traditional Kota Minang, jadi dia memiliki sendiri bisnis rumah makan Padang, namanya Rumah makan Bundo Menik. Sedangkan saudara kedua bernama Asti, dia ini berbakat dan tertarik dalam mengolah makanan asing dari Timur Tengah, misalnya seperti nasi kebuli, nasi biryani, nasi mandhi, nasi kabsah, nasi bukhari, kebab, samosa dan lain lainnya. Sehingga tidak heran kalau dia sekarang sudah memiliki rumah makan Timur Tengah di Jakarta.

Seiring berjalannya waktu, Bu Siti beranjak dewasa, sudah mulai bisa menata keinginan dan cita citanya sendiri. Dia ingin mempunyai satu bisnis rumah makan yang berbeda dari kedua orang tuanya, tapi menjanjikan surga dunia buat para penikmatnya. Dengan keahlian yang diwarisinya, dia mencoba membuka suatu kedai makan yang dia namakan memakai namanya sendiri yaitu Kedai Bu Siti. Suatu kedai yang mempunyai konsep satu kedai untuk semuanya, yang artinya kamu bisa mendapatkan semua menu favoritmu hanya dikedai ini. Dan tentu saja Bu Siti hanya memilih koki koki handal untuk membantunya mengelola bisnis kedai makannya ini. Kedai impiannya sedari dulu!

Menu andalan Kedai Bu Siti adalah gorengan bakwan jagung dan perkedelnya. Semua bumbu dia racik sendiri, dan memang hanya dia yang mengetahui resep gorengan bakwan jagung dan perkedel itu, bahkan karyawan kedainya tidak ada yang tahu. Jadi setiap sore dia sudah mulai membuat bumbu bumbu untuk gorengannya itu. Semua dia persiapkan dari sore hingga malam hari, jadi keesokkan harinya tinggal mencampurkan dan menggorengnya saja. Dia selalu menyiapkan beberapa cadangan bumbu dan bahan gorengan untuk jaga jaga jika ada pelanggan yang tidak kebagian gorengannya.

Lihat selengkapnya