Pesugihan sate Gagak Mang Yopi

Shinbul
Chapter #9

Abon, Abin, Janaka

Kota Jakarta, kota ini merupakan kota pertama yang aku kunjungi setelah aku beranjak dewasa ini, kota yang menurutku sungguh luar biasa, semua yang kau inginkan ada disini. Kota yang dengan segala macam bentuk kehidupannya, segala macam bentuk keragamannya, semua menjadi satu dalam kesatuan di Kota Jakarta ini. Kota yang menarik! Apalagi ketika aku yang sudah mulai bisa menyesuaikan diri sejak pertama kali datang ke kota ini.

Sejak pertama kali menginjakkan kakiku ke kota ini, aku pun sudah jatuh cinta, tidak sabar akan memulai petualang petualangan apa yang menantiku disini. Aku dan kakak laki lakiku memilih untuk tinggal di salah satu rumah sewaan yang cukup besar di daerah Jakarta Pusat untuk kami berdua, kami sengaja memilih rumah yang agak besar karena kakakku membawa serta hewan peliharaan kesayangannya itu, dua kucing kembar lokal yang super gembul yang bernama Abon dan Abin. Mereka berdua memang cukup menggemaskan, jadi tidak akan tega meninggalkan mereka berdua sendirian di rumah kami di Desa Balesari. Jadilah mereka ikut serta menemani kami di rumah ini, biar ramai kalau kata kakakku. Hehe.

Sedangkan aku juga tidak lupa membawa serta hewan peliharaanku, burung hantu putih yang suka mengikutiku kemana saja aku bepergian, itulah Si Janaka. Penampilannya memang tidak seperti burung hantu lainnya yang terlihat galak, penuh tatapan mengintimidasi orang. Kalau Si Janaka, terlihat seperti burung hantu unik, lucu, dan menggemaskan dengan tatapan mata bulatnya itu, makanya pertama kali melihatnya aku langsung jatuh cinta kepadanya. Dulu nenekku lah yang memberikannya kepadaku, kata beliau buat menemani kamu setiap hari, Nak.

Tinggal di Jakarta tidak memerlukan penyesuaian yang lama untuk aku dan kakakku, dalam waktu sebulan saja, aku dan kakakku sudah keliatan seperti orang orang Jakarta pada umumnya. Dari cara bergaul, cara berbicara, cara kami berdua mengatasi permasalahan, dan lain lainnya. Si Abon, Abin dan Janaka pun menyukai suasana area sekitar tempat tinggal kami, rumah yang memang sengaja kami pilih untuk senyaman mungkin buat ditinggali oleh kami semua. Rumah bertingkat dua yang tampak minimalis dari penampakan luarnya, ada banyak ventilasi yang bisa ditemukan di dalam rumah kami ini. Kakakku bilang sengaja biar udara yang keluar masuk tetap seimbang dengan energi kami berdua.

Lihat selengkapnya