Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #18

Perjumpaan Kedua | 18

   “Apa kau masih tertarik menjadikannya idola?” terdengar Hanna menggoda Dori. Namun Dori hanya membisu tak mampu menjawab apa pun.

   Zoe melanjutkan. “Kalau memang mereka dekat dengan keluarga Jorell, spekulasi itu bisa jadi benar, bukankah sudah menjadi isu lama bahwa keluarga itu turun-temurun mendapatkan kekayaan dan kekuasaan dengan jalan setan?”

   Soa mengangguk-angguk. “Ya, aku juga pernah mendengar berita miring tentang keluarga mereka.”  

   “Lantas, bagaimana akhir kasus Desmond Sina?” Dori bertanya.

   “Lolos begitu saja,” balas Zoe seraya menggeleng lesu. “Hakim memutuskan ia tidak bersalah. Sekarang aku semakin yakin kenapa kasus Ivander bisa berlarut-larut sampai sekarang. Dia dilindungi.” 

   “Apakah cctv itu tidak cukup sebagai bukti kebohongannya?” tambah Soa. 

   “Percuma, Soa. Kasus ini tidak pernah menemukan titik terang meski sudah berjalan lebih dari dua tahun, dan di belakangnya kita tak bisa menutup mata. Keluarga penguasa itu. Mengendalikan negeri ini saja mereka mampu, apa lagi hanya mengurus soal Ivander.”

   Hanna ikut menyayangkan kejadian tersebut. “Seperti kasus Desmond Sina. Pada akhirnya aku duga akan sama, berakhir dengan penutupan tanpa kejelasan.”

   “Astaga, ini tidak adil,” ucap Dori lirih.

   “Ya, Desmond bisa lolos dari hukum negara ini. Akan tetapi ia tidak bisa lolos dari akhir hidupnya yang mengenaskan.” Soa dan Dori kembali digerus penasaran karena ucapan Hanna. “Dua tahun setelah ia dinyatakan tidak bersalah, Desmond Sina ditemukan tewas gantung diri.”

   “Ya ampun! Kenapa kita jadi membahas hal yang mengerikan seperti ini. Tidak adakah kisah cinta saja yang bisa kudengar?!” 

   Hanna senyum-senyum mendapati respons Dori.

   “Ada. Legenda kisah cinta mengenaskan di keluarga Jorell,” jawab Zoe.

   Mata Dori terbuka lebar. “Oh, maksudmu tentang Sancho dan istrinya? Aku sudah pernah mendengarnya.”

   “Cerita apa?” Soa memasang muka lugu. “Siapa itu Sancho?”

   Langsung saja Dori menepuk jidatnya. “Dia betul-betul kekurangan informasi.”

  “Apa kau sungguh-sungguh tidak pernah mendengarnya? Atau kau hanya sedang lupa?” selidik Hanna.

   “Aku memang tidak pernah mendengar nama itu. Memang apa yang terjadi dengannya?”

Lihat selengkapnya