Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #36

Mengejar Kenangan | 36

    Soa tercengang tak menyangka. “Kau juga tahu tentang dewa itu?” 

   Andel tertawa keras, membuyarkan kesunyian yang meliputi. 

   “Jadi kau percaya dia dewa?” 

   Soa dihinggapi kebingungan. “Maksudmu?”

   “Kau perlu tahu Soa. Dia hanya roh gentayangan yang tidak bisa pulang.”

   “Hah?!” Bulu tengkuk gadis itu langsung merinding. 

   “Ya ampun, aku tak menyangka kau langsung terlihat pucat.”

   “Kau serius Andel?! Kau jangan membohongiku. Bagaimana mungkin selama ini aku bisa berkomunikasi dengan hantu? Aku tidak punya keahlian itu. Dia sangat terlihat jelas di depan mataku!” 

   “Untuk apa aku bermain-main terhadap identitas orang lain?”

   Soa menghela lemah. “Ya ampun. Padahal aku sangat menyukai kehadirannya.”

   “Wah, jadi perasaanmu berubah ketika mengetahui dia tak sama denganmu?”

   Soa terkejut oleh ucapan Andel. “Kenapa jadi aku yang terkesan mencampakkannya.”

   Malaikat itu tertawa lagi. 

   Gadis itu lantas tercenung, mengingat-ingat masa yang lalu. “Aku memang pernah bilang padanya kalau aku tidak peduli dia makhluk apa. Tetapi setelah mendengar kebenarannya darimu, ternyata ini lebih menakutkan dari yang kubayangkan,” keluh Soa. 

   “Kau harus membuktikan ucapanmu.”

   “Hem, kau benar. Lantas, apa dia juga Arandra yang sama dengan Arandra di dalam mimpiku? Tapi... wajah mereka terlihat berbeda. Arandra di dalam mimpiku terlihat lebih tua.”

   Andel terdiam sesaat tidak ingin buru-buru menjawab. 

   Kemudian ia memberi perkataan yang terkesan memancing Soa untuk segera mencari tahu. “Tidakkah kau ingin bertanya langsung padanya?”

   “Begitu? Untuk apa aku membuang-buang waktu, kau kan tahu semua data masa laluku. Lebih baik aku bertanya saja semua padamu.”

   “Dasar kau ini! Selalu saja kau meminta jalan pintas padaku.”

   “Baiklah-baiklah Nona Malaikat aku akan menanyakannya pada Arandra sendiri.”

   “Nah, itu bagus. Lakukanlah Soa, barangkali dia adalah kepingan puzzel yang kau cari.”

   “Ugh! Rasanya kepalaku terbelah. Masa laluku dan Ken sangat menguras pikiran.”

Lihat selengkapnya