Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #63

Faktor Lain | 63

   Zoe dan Hanna datang bersama ke rumah Dori. Di taman belakang, mereka berbincang serius dengan secangkir kopi di atas meja bundar. Mereka tidak kalah terkejut setelah Dori menceritakan tentang apa yang terjadi pada Soa dan keluarganya. Zoe bahkan merasa miris, takut kalau-kalau keburukan akan menimpa keluarga Soa.    

   “Lalu bagaimana kondisi Soa sekarang?” tanya Hanna yang belum menemui Soa di kamar Dori. 

   “Dia masih terlihat suram. Sejak tadi dia tak banyak bicara. Aku sudah memberinya sarapan, semoga saja dia mau makan. Dan aku juga sudah mengatakan kalau kalian sudah datang.” 

   “Kau sudah memberitahu keluarganya?” 

   “Tentu saja. Aku sudah menghubungi kak Gensi.”

   “Apa yang kau katakan? Apa kau bilang kalau dia terkejut setelah mengetahui soal ayahnya?”

   “Ah, jangan ngaco! Mana mungkin aku berani membahas itu dengan kak Gensi. Bisa-bisa aku ikut terkena masalah.”

   Hanna dan Zoe saling melempar senyum.

   “Aku hanya mengatakan kalau aku menemukan Soa menangis dipinggir jalan dan aku mengajaknya menginap di rumahku. Aku memilih berpura-pura tidak tahu pada Gensi atas apa yang menjadi sebabnya.”

   “Lalu bagaimana jawaban Gensi?” Zoe tak tahan ingin ikut menyahut.

   “Hem... aku merasa... dia acuh tak acuh dengan kondisi adiknya.”

   Zoe menghela nafasnya. “Beginilah tidak enaknya jika hubunganmu dengan saudaramu buruk. Disaat kau kesulitan, kau harus menghadapinya sendirian.”

   “Yeah, ini memberiku pandangan lain. Bahwa ternyata... ada enaknya juga, aku menjadi anak tunggal,” timpal Dori melanjutkan.

  Keluh kesah Hanna menyelip, dahinya mengerut dan nafasnya berdesah. “Ya ampun, aku masih belum bisa percaya kalau kasus ini terjadi pada teman dekatku.”

   Zoe dan Dori mengangguk sepakat. “Kau benar,” timpal Zoe. “Beberapa waktu lalu kita baru membahasnya, dan menyebut nama keluarga itu dengan sangat hati-hati. Hari ini, secara tidak langsung kita telah terlibat.”

   Hanna terbelalak mendengar perkataan Zoe. “Apa maksudmu dengan kata kita terlibat?”

   Dori ikut gusar. “Kata-katamu menakutiku. Jangan asal bicara sembarangan,” ujarnya.

   “Aku tidak bermaksud menakuti kalian. Tetapi Soa adalah sahabat kita, bagaimana mungkin kita tidak membantunya.” 

Lihat selengkapnya