“Zoe benar. Barangkali kita bisa mengantisipasinya,” Dori tak tahan menimpali.
“Apa kau pikir kami akan menyerah jika kau tetap menyembunyikannya dari kami, Soa?! Kami akan terus mencari tahu, meski harus berhadapan dengan bibi Molly!” Semakin bertambah mengejutkannya perkataan Zoe bagi Soa.
Tak berbeda dengan lelaki itu, Hanna ikut berani mengiyakan. Sementara Dori, melirik terkesima ke arah Zoe sekaligus merasa ngeri dengan kenekatannya.
“Katakanlah, katakan pada kami apa yang ada di dalam pikiranmu!” paksa Zoe lagi.
Sejujurnya Soa tak mampu lagi memendam perasaannya. Ia ingin berbagi, namun tanpa ingin menyulitkan mereka. Menuruti harapan ketiga sahabatnya adalah hal yang baginya mustahil saat ini.
“Tidak bisa. Aku harus menghadapi Bibi Molly seorang diri. Maafkan aku,” ucap Soa pelan.
“Kami tidak suka dengan kata maafmu!” jawab Zoe semakin diliputi jengkel. “Tak bisakah kau mempercayai kami?!”
“Ini berbahaya, Zoe!”
“Berbahaya apa maksudmu?!"
“Bukankah kau sudah mendengar banyak hal tentang kekuasaan keluarga Jorell! Dan kau pun sudah melihat sendiri seperti apa keadaan rumah bibi Molly. Sangat banyak orang yang bisa dia perintahkan untuk mencelakai kita!”
“Hal itu tidak bisa menjadi alasan untuk kau tidak menceritakan semuanya!” Hanna ikut menyambung dengan suara tinggi.
“Tetapi memang akan lebih baik jika kalian tidak tahu!”
“Itu kan menurutmu!”
“Hanna....”
“Kau tidak bisa menanggung ini sendirian, Soa!”
“Hanna benar! Kau hanya menambah bebanmu saja dengan menyembunyikannya dari kami! Kau tidak bisa menanggung ini sendiri!”
“Tidak! Aku bisa! Aku bisa menghadapi ini semua sendirian Zoe!”
“Kau sangat percaya diri tetapi kau tidak bisa mempercayai sahabat-sahabatmu! Kami bisa melindungi diri kami sendiri Soa! Kau bilang kau tidak ingin kami khawatir, tetapi tanpa kau sadari bermain rahasia seperti ini hanya akan membuat perasaan kami semakin kacau!”