Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #106

Rencana Molly | 106

Di acara konferensi pers.

Sekelompok orang-orang itu sibuk di tempatnya masing-masing. Ada yang duduk dengan laptopnya, beberapa lainnya sibuk mengambil gambar. Soa tak pernah membayangkan bahwa selama ini yang di lihatnya di televisi betul-betul ia alami.

“Sudah berapa lama hubungan Anda dengan Nona Soa terjalin?”

“Bagaimana awal perjumpaan kalian?”

“Tuan Kalevi, sebelumnya Anda tidak pernah menunjukkan siapa kekasih Anda di depan publik, baru sekarang Anda menunjukkannya kepada kami. Apa yang membuat Anda mantap memutuskan untuk memberitahukan hubungan Anda dengan Nona Soa kepada seluruh masyarakat?”

Deretan pertanyaan wartawan dan kilatan lampu kamera begitu deras menimpa. Tidak butuh waktu lama Soa sudah merasa penat menghadapi mereka yang sangat penasaran atas hidupnya. Kerisauan di batinnya menjamah, inikah titik awal ia menjadi sosok terkenal di negaranya? Menjadi wanita anggun dengan gaun-gaun indah menempel di tubuh menjadi peran yang akan terus ia mainkan selagi takdir masih menjodohkannya dengan keluarga Jorell.

“Andel. Andai saja hubungan kita tidak memburuk, tentu aku sangat ingin kau menemaniku di sini.

“Andel. Apakah berada di depan mereka juga bagian dari karmaku? Kemarin aku bukan siapa-siapa, sekarang aku duduk di sini dengan banyak kamera. Mendampingi Kalevi seorang pengusaha terkenal sebagai tunanganku.

“Andel. Kalaulah ini bukan tentang perjanjian setan itu, kalaulah orang di sampingku adalah orang yang kucintai. Pastilah aku akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini. Sebanyak apa pun kamera yang menyorot ke arahku, pastilah akan kusambut dengan suka cita tanpa keberatan membagi kisah dibaliknya.”

“Andel, maafkan aku. Aku memilih caraku sendiri untuk bertahan.”

Soa terus saja menyelami pikirannya. Jiwanya sama sekali tak hadir dalam acara penting itu. Ingin rasanya ia mempercayai apa yang ada di depannya, akan tetapi ini betul-betul masih terasa seperti mimpi.

“Nona Soa. Apa yang Anda sukai dari Tuan Kalevi?” salah seorang wartawan memberi pertanyaan ringan. Tentu saja, Soa yang tidak fokus sama sekali tak memberi sepatah kata pun. Ia terlihat asyik bengong bersikap seolah tak ada siapa pun di sekelilingnya.

Sontak semua wartawan yang hadir saling memandang tak paham dengan sikap Soa.

‘TAPP’

Kalevi yang menyadari hal itu langsung menepuk lutut Soa.

“Hem? Kenapa?” tanya Soa yang kaget.

Kalevi sedikit mendekat pada gadis itu. Kamera langsung saja mengambil gambarnya, seolah itu menjadi pemandangan yang romantis di antara kedua calon pengantin. Saat di mana sang pria membisikkan sesuatu pada gadisnya.

“Melamun saja di rumah!” gumam Kalevi sewot, namun terdengar jelas di telinga Soa.

Gadis itu balas melirik jengkel.

Lihat selengkapnya