Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #125

Pernikahan | 125

Felix dan Karen sempat bertanya pada Soa apa yang terjadi saat ia melihat anaknya pulang dengan kondisi kurang segar begitu. Namun Soa tidak berkenan menjawab apa pun, ia langsung pamit naik ke kamarnya dan meninggalkan orangtuanya yang akhirnya meminta penjelasan kepada Kalevi.

“Tadi dia pingsan di taman,” ucap Kalevi mengejutkan Felix dan Karen. “Tapi dia sudah di bawa ke dokter. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia hanya kelelahan,” lanjutnya berusaha sebaik mungkin untuk tidak membuat orangtua Soa cemas.

Kini Soa sudah berbaring lagi di atas tempat tidur miliknya. Wajahnya masih terlihat pucat dan matanya masih sembab. Ia bahkan enggan mengganti pakaiannya dengan yang baru. 

Soa lemah seperti orang yang habis kalah perang. Dalam hatinya penuh penyesalan karena apa yang sempat ia katakan dengan kasar kepada Andel kini betul-betul terjadi. Andel pergi sesuai dengan keinginannya, meninggalkan ia sendiri, dan membuat hubungannya dengan Arandra tidak merasa diganggu lagi.

Sayangnya kepergian Andel meninggalkan rasa kehilangan. Teringat kembali kenangannya bersama malaikat itu, bagaimana awal perjumpaan mereka, hari-hari yang dipenuhi perdebatan, hingga akhirnya bisa saling tertawa bersama. 

“Benarkah kau tak kan kembali?” lirih gadis itu sendiri, dengan kesenyapan malam yang menemani. Air matanya kembali menggenang.

Soa bimbang dalam hati. Perasaan yang ia harapkan berbenturan keras dengan kenyataan. Dulu ia ingin Andel pergi, sekarang ia ingin Andel kembali, menjadi sahabat yang tak kenal debat.

***


Esoknya.

Sendu di pagi itu telah menjadi bahan utama dalam perasaan Soa. 

Di dampingi sang ayah dengan anggun gadis itu berjalan pelan. Menuju calon suaminya dan seorang pendeta yang sudah menunggu di sebuah altar pernikahan. Hari ini adalah hari penting di dalam kehidupan Soa, setidaknya begitulah yang orang lain pikirkan tanpa tahu ada rahasia apa di baliknya.

Lihat selengkapnya