Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #130

Rasa Menyerah Megha | 130

Di sisi lain. Seorang wanita berambut panjang terlihat berjalan tergesa-gesa dengan wajah kesal. Sementara di belakangnya sudah ada Kalevi yang sedang berusaha mengejarnya dengan muka panik.

“Aku belum selesai bicara, Megha!” tegas Kalevi sambil menarik tangan wanita yang dipanggilnya Megha.

“Lepaskan aku kalevi!!!” bentak Megha. Sekuat tenaga ia berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Kalevi.

“Tidak! Sampai kau mengatakan padaku apa alasanmu berada di sini!”

Kalevi sedang senasib dengan Soa. Mereka sama-sama dibuat kaget oleh orang terdekat mereka dalam pertemuan Klub Jorell di malam itu. 

Megha – sosok yang tidak hanya dekat tetapi juga sangat dicintai Kalevi, bahkan baginya wanita itu telah membuatnya ingin berkorban, muncul tak terduga terlihat tanpa merasa bersalah.

Kalevi tahu kehadiran Megha di sana pertanda apa, akan tetapi sama seperti Soa terhadap Gensi, ia juga tak ingin percaya bahwa wanita yang dicintainya betul-betul bergabung ke dalam sebuah kelompok menyesatkan.

“Padahal aku sudah sangat berusaha menemukanmu, tetapi kau malah –“ 

“Aku lelah Kalevi!!!” Megha langsung menyela lagi-lagi dengan nada suaranya yang keras. “Bertahun-tahun aku harus sembunyi darimu! Hidupku dan keluargaku menderita karena kesempatan hidup kami sangat-sangat kecil! Sementara kau!!!

“Di mana kau selama ini!!! 

“Aku hanya bisa melihatmu dari kegelapan! Berdiri dengan gagah sebagai orang berkuasa! Dan menikahi seorang gadis cantik yang berbakat!!! 

“Apa kau pernah memikirkan bagaimana aku dan keluargaku bertahan?!! 

“Hidup terhina di Denzel, sebagai negara di bawah kekuasaan keluargamu! Ini tidak semudah dirimu yang hanya menjentikkan jari untuk mendapat apa yang kau mau!!!

“Aku dan keluargaku selalu saja dibuat ingin mati oleh keluargamu! Aku lelah! Aku lelah Levi!!!”

Mata dan kata yang setajam pedang menghunus menembus hati Kalevi. Pria itu merasa ditampar bertubi-tubi. Kepercayaan dari wanita di depannya telah mengikis. Tak ada jejak harapan yang bisa Kalevi temui. Ia hanya melihat amarah dari raut muka Megha. Bentuk kekecewaan yang mendalam, sekaligus air mata yang habis.

“Aku sedang berusaha, Megha! Bahkan aku menikahinya agar bisa menemukanmu!” Kalevi masih berusaha menemukan cinta di dalam hati Megha yang ia cari.

Namun nyatanya Megha tetap tak peduli. “Dengan kau menikahinya itu menunjukkan bahwa kau sudah kalah kuat dengan kakakmu!!!”

“Megha?!!”

“Berhentilah berusaha, Kalevi!!! Karena aku sudah memilih jalanku! Aku tidak akan pernah mau lagi bergantung padamu!

“Aku akan memperoleh tempat tertinggiku dan sudah dipastikan itu tidak bersamamu!!! 

Lihat selengkapnya