Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #137

Penyesalan Kalevi | 137

“Aku berangkat.” Soa hendak pergi tanpa ingin lagi untuk melanjutkan percakapan dengan Kalevi. Namun baru satu langkah diambilnya, Kalevi sudah mencengkeram lengannya untuk menahan dirinya berlalu.

“Lepas!” keras Soa sambil berusaha menarik lengannya dari genggaman Kalevi. Namun tetap saja pria itu lebih kuat darinya.

“Hukum aku jika kau mau! Tapi jangan bersikap cuek begini!”

Soa terperangah mendengarnya. “Menghukummu kau bilang?!

“Apa kau lupa kalau aku bukan orang berkuasa sepertimu yang bisa melakukan segala cara!

“Aku hanya boneka di keluarga ini! Jika boneka ini sampai mencoba menghukum pemiliknya, tentu sangat mudah buat si pemilik lepas dari hukuman itu!”

Seketika Kalevi tertunduk lemah. Ia perlahan melepaskan cengkeramannya dari lengan Soa. Kata-kata perempuan di depannya cukup memberikan pukulan keras. Ia kini menyadari bahwa Soa sudah sangat kecewa atas kebohongannya.

Tanpa menunggu lama-lama lagi. Soa lantas mengambil langkah pergi, enggan sekali saja menengok berbalik kepada Arandra.

Daniel sudah bersiap mengantar Soa pagi itu, namun Mona tak ada di sana. Sudah sangat rapi Soa persiapkan agar Mona menjemputnya di rumah orangtuanya saja sebelum acara peluncuran novel nanti siang, maka sebelum waktunya tiba ia mengizinkan Mona berleha-leha atau melakukan apa pun yang dia suka.

Setengah perjalanan saat di mana Soa dan Daniel sudah memasuki perlintasan umum yang membuat mereka menemukan banyak halte. Soa meminta Daniel berhenti di salah satu minimarket untuk membeli segelas kopi. Daniel yang tak curiga apa pun menuruti permintaan nyonya mudanya itu, lalu untuk beberapa lama ia meninggalkan Soa di dalam mobil seorang diri.

Lantas disaat ia kembali, ia tersentak karena Soa sudah tak lagi duduk di kursi belakang. Segera ia keluar dari mobil lagi lalu matanya mencari-cari di mana majikannya kini.

‘BIP BIP’

Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi di handphone Daniel. Ternyata itu pesan dari Soa.

‘Kau punya waktu sebelum peluncuran novelku. Aku akan menghubungimu kembali untuk memberi tahu di mana kau harus menjemputku.

Daniel menggaruk kasar rambutnya. Ia hilang akal bagaimana harus mengatakan hal ini kepada Kalevi nanti jika bos besarnya itu bertanya. Lalu handphone-nya berbunyi lagi.

‘Ingat! Jangan katakan ini pada suamiku atau aku akan membuatmu bertanggungjawab sepenuhnya’

Bertambah kacaulah perasaan si sopir itu.

***

Lihat selengkapnya