Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #143

Terkuak | 143

“Oh! Ternyata kau masih bersedia di sini untuk menungguku.” Molly seakan sedang menggoda. Tersenyum menunjukkan keramahan kepada Kalevi yang sudah menunggu hampir setengah jam di ruang kerja Daiva.

Wanita paruh baya itu langsung terduduk di sofa tamu berhadapan dengan Kalevi. Mengangkat satu kakinya dengan santai dan mata yang tak lepas menyorot adik satu-satunya.

“Aku tidak ingin berbasa-basi,” sahut Kalevi yang dingin.

Molly hanya tersenyum sinis menanggapi. Ia sudah bisa menduga apa yang ingin ditanyakan oleh adiknya.

“Gensi dan Edzard tidak seharusnya mati secepat ini, bukan?” langsung saja Kalevi menembaki wanita itu dengan kecurigaannya. “Apa yang sedang kau sembunyikan Molly?”

Molly justru tertawa terbahak-bahak. Dugaannya ternyata benar, adiknya akan mempertanyakan kematian kedua kakak Soa.

“Aku sangat terharu kau bisa sepeduli ini,” sengaja Molly menggoda lagi. “Apa anak itu sudah menggantikan Megha di hatimu? – Oh! ya ampun, apa kau ingin mengulang kesalahan yang sama?”

“Jangan mengalihkan perhatian. Aku hanya ingin tahu apa yang sebetulnya kau rencanakan?”

Lagi-lagi Molly tertawa keras. Sementara Kalevi hanya terdiam memasang muka datar.

“Untuk apa aku memberitahu orang yang tidak sejalan denganku,” lanjut Molly sesaat kemudian.

Kalevi muak, tak habis pikir dengan sikap tertutup kakaknya. Ia mengerti sekarang, wanita itu tidak akan mau menjawab pertanyaannya tanpa pamrih. Akan tetapi ia harus tahu segera apa yang sedang disembunyikan wanita itu. Berpikir cepat Kalevi, berusaha menemukan celah agar Molly terpancing bercerita.

“Sebaiknya kau pergi sekarang, karena aku masih banyak pekerjaan,” perintah Molly kembali memasang muka serius.

Lantas seketika ide itu pun datang. “Baiklah jika kau tidak mau memberitahuku.” Kalevi menurunkan kakinya lalu mencondongkan sedikit badannya ke depan sebelum ia bersiap bangkit berdiri. “Perlu kau tahu Molly. Aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama.”

Molly langsung menyipit mata curiga. “Apa maksudmu?” selidiknya.

Kalevi menarik nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya ia berkata dengan penuh keyakinan. “Kau benar. Soa sudah menggantikan Megha di hatiku.”

Wanita itu pun terenyak kehilangan akal.

“Tetapi aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Aku sudah tahu betapa liciknya dirimu. Dan betapa bahagianya aku karena kelicikanmu semakin membuatku pintar!

“Kali ini – aku akan melindungi Soa dari kematian yang kalian buat!”

“JANGAN GILA, LEVI!” bentakan Molly cukup mengejutkan Kalevi. Namun ia puas karena wanita itu sudah terpancing kata-katanya. “USAHAMU AKAN SIA-SIA!”

“Tidak untuk kali ini.”

“KAU TIDAK TAHU SIAPA DIA SEBENARNYA!”

“Memang siapa dia?”

Lihat selengkapnya