Arandra mengernyit penasaran. Lantas ia menurunkan diri berjongkok di dekat Soa. Sementara Omer dan Selly tetap berdiri bersilang tangan di samping Arandra, sambil penuh keangkuhan memandangi manusia yang mereka anggap lemah di depannya.
“Apa yang kau inginkan?” lanjut Arandra dengan suara mereda walau tatapan kebenciannya kembali ada.
Andel pun diam-diam turut merasa penasaran dengan apa yang dimaksud Soa tentang Halvor. Dan di satu sisi ia merasa bersyukur Soa bisa selamat dari kejahatan Arandra.
Soa sudah bisa mengatur nafasnya. Dan dengan jelas ia mengungkapkan maksud kedatangannya ke taman itu.
“Aku ingin mengajakmu bekerja sama untuk menghancurkan Batu Halvor!"
Sontak saja mereka yang mendengarnya terkejut akan maksud Soa. Terutama Andel. Ia tidak menduga Soa pada akhirnya mau menerima misi itu.
“Apa kau bilang?!”
“Yaa! Kau tahu betul, Arandra. Aku adalah keturunan Raja Osbert dan aku adalah perwakilan dari alam nyata yang memiliki kesempatan besar untuk menghancurkan batu terkutuk itu!
“Dan kau – kau adalah penduduk Grazian yang pernah berani membelot pada Raja dengan berusaha memusnahkan pasangan batu itu di istana Grazian.
“Aku ingin mengajakmu bersatu untuk mengakhiri ini semua. Tidak akan ada lagi mereka yang tersesat. Dan tidak ada lagi keabadian yang menyiksamu seperti sekarang.”
“Astaga! Apa-apa’an perempuan ini. Apa dia sedang berkelakar?!” celetuk Omer yang tidak tampak wujudnya di mata Soa.
“Ayo, Arandra! Kita lakukan ini bersama. Lupakan dendam di antara kita, dan kita lenyapkan kekuasaan mereka.” Soa begitu antusias. Ia yakin sekali Arandra tidak akan menolaknya karena ia tahu, hal ini sudah sangat diinginkan pria itu.
“Huh! Apa kau pikir ini lucu?!”
Soa tersentak oleh reaksi Arandra. Sekejap kepercayaan dirinya sirna. “Apa maksudmu, Arandra?”
“SETELAH KAU MEMBOHONGIKU DENGAN JATI DIRIMU SEBAGAI SANCHO, APA KAU PIKIR AKU AKAN PERCAYA PADAMU!“
“Aku tidak akan berbohong, Arandra!” Air mata Soa mulai tergenang. “Aku menyesal pernah menolak bekerja sama denganmu untuk menghancurkan Batu Halvor!
“Saat aku tahu siapa diriku di masa lalu, dan di saat yang sama aku mencintaimu. Aku betul-betul marah pada keadaan!
“Aku tidak ingin menjalankan misi itu, karena saat itu yang aku inginkan hanyalah dirimu! Aku merasa takdir ingin mempermainkanku! Kenapa Sancho yang kejam menjadi bagian dari diriku. Lalu setelah aku tahu, aku diberikan tugas yang berat. Tentu aku menolaknya!