Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #164

Pertanyaan Andel | 164

“Ini akan sangat membahayakan, Soa!!!” suara Kalevi berubah tinggi. Tampak jelas kekhawatirannya terhadap Soa memuncak.

“Aku sudah memikirkan hal itu. Namun aku harus tetap melakukannya, atau akan ada lebih banyak korban lagi di sana.”

“Sekalipun hal itu bisa saja mengorbankan nyawamu?!”

Soa tak menjawab apa pun. Hanya sebuah anggukan lesu yang ia berikan kepada Kalevi.

Kalevi merasa buntu dengan pikirannya sendiri. Ia ingin Soa memiliki cara lain yang lebih baik namun ia sendiri juga tidak tahu jalan alternatif apa yang bisa ia berikan. Itu karena Kalevi sudah mengetahui sejak lama, kalau hanya dengan menghancurkan Batu Halvor-lah lingkaran setan turun temurun itu bisa terputus.

“Lantas bagaimana dengan Arandra?! Apa dia mau?!” lanjut Kalevi memastikan rencana Soa lagi.

“Sayangnya aku melihat ada rasa tidak percayanya kepadaku. Mungkin ini karena... dia pernah kecewa oleh salah satu anggota keluarga Jorell.”

“Apa yang membuatnya kecewa?”

“Dia pernah mencoba menghancurkan batu itu bersama salah satu dari mereka. Sayangnya ketika saatnya tiba, sahabat manusianya tidak memukul batu itu. Arandra ketahuan dan akhirnya dia dihukum oleh Raja.”

“Sepertinya aku pernah mendengar bahwa mansion kami pernah bergetar hingga hampir roboh. Tetapi saat itu aku masih terlalu kecil dan sedang berada di luar negeri. Aku tidak paham betul soal itu dan siapa dari kami yang berani mengganggu batu Halvor.”

“Hem. Oleh karena itulah aku memberi waktu 24 jam kepada Arandra untuk berpikir.”

“Jadi ini 24 jam yang kau maksud?!”

“Benar.”

“Ya Tuhan! Aku tidak tahu harus mengharapkan dia mau atau tidak! Yang pasti aku tidak ingin kau terluka!”

Soa terdiam membisu. Melihat raut muka Kalevi yang merasa berat dengan keputusannya membuat ingatan lama kembali meluap. Di mana saat itu sahabat-sahabatnya dan Arandra pun pernah memiliki kekhawatiran yang sama di saat ia memutuskan berkorban untuk Ken. Kini semua berbeda. Hubungan Soa dengan mereka merenggang, dan Arandra bahkan memperlakukannya dengan sangat buruk.

Soa merenungkan kemungkinan terburuknya. Jika saja Arandra sampai menolak kerja sama dalam misi ini, tentu sudah dipastikan dirinya gagal dan ia bisa saja mati di tangan Arandra. Ia harap itu tidak akan terjadi. Osbert dan Jorell adalah dua nama yang kekuasaannya harus berhenti sampai di sini.

“Apa yang bisa kulakukan untukmu, Soa?” pertanyaan Kalevi membangunkan lamunan Soa. Wanita itu tak menyangka Kalevi akan bertanya begitu. Seketika ada rasa senang yang meluap di hati, karena pertanyaan itu membuat Soa merasa tidak sendiri menghadapi hal ini.

“Kau sungguh-sungguh ingin membantuku?” tanya balik Soa seraya melempar senyumnya.

Lihat selengkapnya