Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #169

Yang Lalu | 169

“Kuucapkan selamat atas kelahiran putra Anda, Tuan Boman. Sudahkah Anda memberinya nama?”

“Terima kasih Dokter Richard.

“Tentu. Kami sudah memberinya nama.

“Oh ya? Siapakah gerangan nama bayi beruntung ini?”

“Kami memberinya nama... Osbert Sancho Jorell.”

“Wah! Nama yang gagah sekali.”

“Ya. Kami berharap dia akan menjadi pemimpin besar seperti kakek moyangnya.”

Soa terdiam terpaku mengamati di tempatnya berdiri. Itu adalah percakapan pertama yang Soa dengar disaat kegelapan menerjang penglihatannya. Walau matanya tidak dapat melihat apa pun, namun perasaannya jauh lebih tenang sekarang.  Sama sekali tak ada kerisauan di hati Soa menghadapi kegelapan kali ini. Dalam hati ia bahkan bersungguh-sungguh, memasang pendengarannya dengan baik untuk mendapatkan lagi suara-suara asing dari sana.

“Ibu...! Ibu...!”

“Jauhi Ibumu, Sancho!!! Dia hanyalah pengkhianat untuk keluarga ini!!!”

“LEPASKAN ANAKKU!!! AKU AKAN MEMBAWANYA MENJAUH DARI KELUARGA KEJAM INI!”

“JIKA KAU INGIN PERGI BERSAMA KEKASIHMU, PERGILAH!!! TAPI TIDAK AKAN KUBIARKAN KAU MEMBAWA SANCHO-KU!”

“APA KAU KIRA AKU AKAN MENURUTIMU!!! MINGGIR, BOMAN!!!”

“DASAR WANITA SIALAN!!!”

Kali ini suara gaduh pun tak karuan terdengar. Bunyi beberapa benda pecah berjatuhan beriring dengan jeritan suara sang wanita. Lelaki yang dipanggil Boman pun terus memaki-maki. Tak ketinggalan tangisan bocah seraya memanggil-manggil ibu pun semakin menjadi-jadi.

Lihat selengkapnya