Petaka Grazian

Yulian Juli
Chapter #181

Telepon Istimewa | 181

Mobil yang ditumpangi Soa kembali melaju. Setelah ia pergi meninggalkan rumah Hanna, perasaannya sedikit lega. Walau ia belum menjumpai Zoe dan Dori, tetapi setidaknya ia bisa memberi pelukan perpisahan kepada salah satunya dan menitipkan salam untuk yang lain.

Soa membuka kaca mobil. Menatap langit biru di atasnya seraya menikmati embusan angin jalanan kota Menvil. Masa-masa indah bersama ke tiga sahabatnya menari-nari di dalam pikiran. Soa merasa beruntung, walau kejahatan yang telah ia buat di masa lalu begitu besar, namun Tuhan masih mengizinkan mereka hadir di dalam kehidupannya. Ia ingat dengan masa lalunya di mana sebagai Sancho satu-satunya sahabat yang ia miliki hanyalah Amo. Sayangnya ia merusak persahabatan mereka dengan kesalahpahaman mirip seperti yang terjadi antara ia, Zoe, dan Dori sekarang.

“Setidaknya aku masih bisa mendengar kalau mereka tidak lagi marah padaku. Tidak seperti hubunganku dengan Amo yang terputus begitu saja,” begitulah gumam hati Soa.

“Nyonya, akan ada telepon istimewa untuk Anda. Saya harap Anda tidak segan untuk mengangkatnya.” Daniel yang sedang mengemudikan mobil mengalihkan lamunan Soa tiba-tiba.

Belum sempat Soa bertanya untuk memecah kebingungannya, ponsel yang tersimpan di tas kecil yang ia bawa bergetar memanggil. Buru-buru wanita itu mengeluarkan telepon genggamnya.

Sejenak ia memperhatikan layar, tak ada nama yang ia temukan di sana. Akan tetapi ia sudah tergoda dengan kata “Telepon istimewa” akhirnya memberanikan diri untuk menjawabnya.

“Soa! Apa itu kau? Ini aku Zoe.”

Soa tersontak seketika. Ia tahu suara di sana tidak berbohong karena ia tahu betul dengan kekhasan suara itu.

“Zoe! Benarkah ini kau? Ya... ini aku Soa. Kau bisa menghubungiku?” air mata Soa mulai jatuh menetes.

“Ya, Soa. Kalevi membantuku untuk bisa tersambung denganmu. Dia juga bilang, kalau kau akan pergi menemui Hanna. Kau baik-baik saja, kan?”

“Hiks, iya Zoe. Aku baik-baik saja, dan aku juga sudah menemui Hanna. Maafkan aku, Zoe.”

Zoe tidak tega mendengar suara tangisan Soa. “Lupakan hal itu, Soa. Aku dan Dori sudah tidak mempermasalahkannya. Lagi pula... Dori tetap tidak bisa mendapatkan hati Shane hahaha.”

Soa tersenyum mendengar canda Zoe. “Seharusnya kau membantunya Zoe,” balasnya seraya mengusap air mata.

“Bagaimana aku bisa membantu urusan cintanya sementara urusan cintaku saja berantakan.”

Lihat selengkapnya