Peti Uang

Art Fadilah
Chapter #10

10. Cerita dari Jelita Estiana

Living all alone kinda forgot it's been that long

Since someone's gone

I've been trying to be a little bit strong

And it is not that easy to be exactly who I was

My shit is done

Now it's time for me try to moving on

'Cause if you think I'm such a happy person, no

You are wrong by saying my laughter is

Louder than yours, shut your freakin' mouth

No one knows what I feel and what I suffer

No they dont know, so keep your thoughts

And stop assuming that, someone is always fine

(Happy by Skinnyfabs)

"Hai," ujar Jelita Estiana, perempuan berambut hitam gelombang dengan mata bulat beriris coklat. Kulitnya bersih-berseri dengan bentuk tubuh ideal yang diimpikan banyak perempuan. "Suara lo bagus," tambahnya disertai keramahtamahan luar biasa. Pertanyaan sederhana yang mengawali segalanya.

Lelaki berkaus hitam yang disapa itu menggulirkan irisnya menemukan sumber suara. Mereka pun saling bertatapan selama beberapa detik. Dalam cerita romantis, pertemuan-pertemuan kecil akan menjadi awal mula dari cerita lain. Cerita yang membawa dua insan berlawanan jenis menjalin sebuah hubungan.

Di sini Jelita bertemu dengannya, lelaki dengan mata hitam sehitam jelaga malam yang bersinar di antara remangnya penerangan lampu jalan. Pandangan mereka saling bertemu. Lelaki itu mengangguk ringan. Jemari yang memiliki beberapa plester itu membalas mengulurkan tangannya pada Jelita.

"Fardan." Suara beratnya mengudara penuh karismatik.

Lihat selengkapnya