Petrichor

Sylicate Grazie
Chapter #25

Epilog

"Ini salahmu."

Mendengarnya, Gash tertawa. Tawa yang lelah, bernuansakan kesedihan... dengan sedikit warna keputusasaan.

Ia menghirup udara dingin malam di sekelilingnya. Ditatapnya lampu-lampu kebiruan dari atap gedung, tetapi ia tak kuasa menatap ke bawah.

Di bawah sana, jauh di bawah sana, merupakan gadis impiannya yang kini telah tiada. Memalukan, pemuda itu menggeleng, sungguh memalukan. Sudah satu minggu berlalu, tetapi bayang-bayang kepala gadisnya yang meledak dan tubuh kurusnya terjatuh dan menghantam aspal itu... belum bisa ia lupakan.

"Menurutmu aku salah?" tanyanya, menatap satu mata yang memperhatikan punggungnya sedari tadi. "Beri tahu aku mengapa."

Tom menatapnya dingin, seperti biasa. Gash merupakan kawan lamanya, dan ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya. "Kau melupakan sesuatu," ujarnya datar. Dihampirinya Gash dengan langkah-langkah kecil.

"Aku tidak melupakan apapun," ucap Gash parau.

Tom meringis. "Kau melupakan yang terpenting. Kau lupa bahwa gadis itu manusia, sama sepertimu."

Suara embusan napas berat terdengar dari pemuda berambut kemerahan itu. "Aku membencinya."

Tom memutar bola matanya. "Kau berbohong."

Gash hanya mengembuskan napas berat, lagi.

Kekehan keluar dari mulut Tom. "Kau tahu kita semua menyayanginya."

"Kau menyayanginya seperti adik kembarmu sendiri," cibir pemuda itu. "Aku sangat menyayanginya!"

"Apa karena itu kau memilihnya?" Tom memberikannya tatapan sinis. "Seharusnya kau tidak memilih seseorang seperti itu untuk melakukan hal yang keji...."

Gash mendongak, menatap Tom dengan air mata mebasahi sebelah pipinya. "Apakah aku menangis?"

Tom bergeming. Sudah sekian lamanya pemuda itu menangis. Sebegitu terpukulkah orang itu? Ingin rasanya Tom tertawa puas. "Jadi, kau sudah lelah menggunakannya? Pada akhirnya ia tidak berakhir sukses pula."

"Urusannya kali ini beda." Gash mendecak, menatap langit malam yang berawan. "Entah mengapa. Berbeda."

"Kalau begitu, apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Tom, pertanyaan yang tidak terbayangkan oleh Gash sama sekali.

Lihat selengkapnya