Petualangan Di Negeri Cermin

Indah lestari
Chapter #1

Berburu di Hutan #1

Nema adalah seorang pemuda yang senang sekali berburu, baik berburu hewan di hutan atau berburu ikan di sungai. Ia melakukan hal tersebut semata-mata supaya bisa mengurangi jatah biaya untuk makan sehari-hari, sebab kedua orang tuanya telah tiada. Dalam kehidupan setiap harinya, Nema selalu ditemani oleh adiknya Eigo.

Meski keduanya tidak lagi memiliki orang tua, hidupnya selalu berbahagia sebab ada Bibi Mela yang memberinya kasih sayang. Orang tua Nema dan Eigo juga meninggalkan rumah kayu yang lumayan besar, beserta ladang dan sumur. Nema dan Eigo menggunakannya untuk berkebun apabila sudah memasuki musim tanam.

Suatu ketika di pagi hari yang cerah, Nema bersiap pergi untuk berburu di hutan bersama dengan Eigo. Keduanya berencana untuk berburu kelinci. Nantinya akan diserahkan kepada Bibi Mela untuk dimasak dan disantap bersama. Masakan Bibi Mela selalu terlihat lezat, hal ini membuat Nema dan Eigo bersemangat berburu.

“Bi, kami berangkat berburu dulu, ya!” seru Nema yang mendapati Bibi Mela dari kejauhan.

Letak rumah Nema dan Bibi Mela hanya berjarak beberapa puluh meter, hanya terhalang oleh lahan khusus bertani yang kosong. Hal ini disebabkan beberapa bulan belakangan ini Bibi Mela tidak bertani lagi. Belum lama, Bibi Mela jatuh di sungai ketika mencuci pakaian.

“Hati-hati di jalan, Nema, Eigo!” sahut Bibi Mela sembari beranjak duduk di teras rumah.

Sepagi ini, yang dilakukan Bibi Mela adalah mengenang obrolan dengan suami tercinta. Aktivitas itu sudah tidak dilakukannya selama tiga tahun ke belakang, dikarenakan sang suami telah berpulang ke Yang Maha Kuasa. Ia mngeluarkan napas begitu berat. Tatapannya jatuh pada punggung Nema dan Eigo yang semakin jauh, ditelan langkah.

Sraaakkk ... Sraaakkk ...

Nema mengayunkan pisau lipat untuk memotong ranting pohon kecil yang menghalangi pandangan. Matanya terus mencari lokasi yang biasa dijadikan tempat persinggahan para kelinci. Semak belukar yang rimbun juga tidak luput dari perhatian pandangan mata.

Lihat selengkapnya