Siapa Ibu Bani?
Rosa sebenarnya adalah istri kedua dari Josep yang adalah seorang kepolisian di daerah Bogor. Bertemu dengan Josep saat usianya masih menginjak 16 tahun di Jakarta saat, Rosa belum mengerti betul bagaimana menjalin sebuah hubungan romansa dengan laki-laki terlebih dengan Josep yang terpaut 12 tahun dari dirinya. Ketika itu Rosa baru saja pindah dari Bandung untuk melanjutkan sekolah di Bogor ikut dengan keluarga ayahnya atau kakek ibrani karena tidak ada biaya dari orangtuanya sendiri setelah kepergian dari ibunya yang selama ini menjadi pencari nafkah keluarga sedangkan ayah rosa sendiri sampai saat ini entah kemana.
Bersamaan dengan itu Josep baru saja di tugaskan untuk bekerja di Bogor bagian kota, mengawasi pembangunan di sekitar stasiun dan berjaga sepanjang jalan Istana Bogor. Tanpa sepengetahuan Rosa, Josep yang saat itu ia temui hampir 10 tahun lalu adalah seorang suami juga seorang ayah bagi anak yang lain.
Kemalangan nasib Rosa membuat dirinya mencari rasa aman perlindungan dari sosok ayah dan ibu yang selama ini belum penuh ia dapatkan. Josep lah yang akhirnya datang menemani gadis remaja itu melewati masa-masa sulitnya agar tidak merasa kesepian.
Rosa mengawali hubungannya bersama ayah ibrani karena berkali-kali tertangkap oleh kepolisian ketika mencoba kabur dengan cara menginap di jalanan yang hanya berhasil sampai keesokan paginya sebab kepolisian yang berpatroli mencurigai gerak-geriknya dan kemudian hafal.
Josep yang sudah merasa tidak asing dengan Rosa mencoba mendekati memberikan pengertian ketika ia berjaga dan Rosa melewati area patrolinya saat pulang sekolah,
"Ini Rosa, ya?" Tanya Josep membuka percakapan saat menemui Rosa di pertigaan jalan raya saat Rosa hendak pulang dari sekolah.
"Ya, Polisi. Saya pulang." Jawab Rosa, dengan nada datar dann mata yang berusaha menghindar.
Mendengar respon dari Rosa, membuat Josep sedikit terkekeh.
"Padahal tengil sekali ini bocah." Batin Josep sambil memutar otak berpikir cara pendekatan yang lain.
"Ayo saya antar." Tawar Josep.
Rosa melirik Josep dengan tatapan sinis, mengira Josep akan mengantarnya ke kantor polisi.