Kebisingan genteng berperang sudah tidak terdengar oleh keluarga Gaje. Tandanya keempat anggota keluarga itu bisa keluar dari terpal yang panas dan benar saja semuanya sudah selesai meninggalkan pecahannya yang bertebaran. Dalam hati Evan menyayangkan kejadian ini sebab genteng itu bisa digunakan untuk menambal genteng bocor dirumahnya atau seandainya mau membangun rumah baru pasti Evan menghemat beberapa persen pengeluaran.
"Ayah, kenapa?" tanya Gendis khawatir melihat Evan terdiam sedari tadi.
"Ayah lagi sedih."
"Sedih kenapa? Harusnya daddy senang sekarang, aku aja senang masih hidup," timpal Adel ikut nimbrung.
Juli mengelus bahu Evan. "Jangan terlalu dipikirkan mas, nanti kamu sakit."
Lagi-lagi hanya helaan napas berat terdengar. Evan sudah lelah dengan semuanya jika terus berada di kota Abada padahal butuh liburan sesungguhnya atau mungkin memang inilah liburan yang Evan harus nikmati meskipun aneh namun patut disyukuri.
"Mas, lihat ini!" suruh Juli memperhatikan sebuah objek.
Evan menghampirinya dan betapa terkejutnya begitu melihat lubang besar seukuran jurang yang dalam persis di depannya. Evan sampai mundur dan terjatuh saking takutnya.
"Itu apalagi, Jul?" tanya Evan enggan melihat dari dekat.
Tidak ada jawaban dari Juli sementara Gendis terus memperhatikan lubang itu sesekali Adel menariknya agar tidak terlalu dekat. Adel merasa Gendis itu pemberani berlebihan jika jatuh kesana pun akan biasa saja sehingga Adel harus menjaga Gendis agar tetap aman bersamanya.
"Kayaknya ada orang di dalam sana," ujar Gendis mengalihkan perhatian Adel kemudian Juli mengangguk setuju.
Evan yang masih syok mematung dan geleng-geleng kepala ditempatnya. Dia harus menjernihkan pikirannya sebelum benar-benar stress dengan apa yang terjadi.
"Kak, jangan becanda itu lubang dalam bukan mainan masa iya ada manusia didalamnya?" Adel tidak setuju dengan obrolan Gendis.
"Ada Del. Kamu mau lihat?" sahut Juli maju.
"Nggak makasih aku lihat daddy aja lagi ngelamun." Adel mundur ikut duduk di samping Evan.
Juli sudah lompat duluan membuat Adel panik disusul Gendis dan sontak Adel ingin menggapai Gendis namun terlambat akhirnya dia lebih mendekat pada Evan sesekali melirik lubang besar itu dengan takut.