Phantoms Eclipse

Penulis N
Chapter #7

Bab 7

Arunika dan Ron melangkah keluar dari lapangan kecil, tetapi ketegangan masih menggelayuti suasana. Mereka merasakan bahwa meskipun beberapa jiwa telah dibebaskan, masih ada yang terperangkap dalam kegelapan—masih ada yang menunggu untuk ditemukan.

“Ke mana kita harus pergi selanjutnya?” tanya Ron, menatap hutan yang tampak lebih gelap setelah peristiwa luar biasa itu.

“Aku tidak tahu,” jawab Arunika, mengerutkan dahi. “Tetapi kita harus mencari tahu lebih banyak tentang jiwa-jiwa lain yang mungkin terjebak di sini.”

Mereka memutuskan untuk kembali ke desa dan berbicara dengan Nenek Laras. Arunika merasa bahwa neneknya mungkin memiliki wawasan lebih dalam tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah berjalan kembali melalui jalan setapak, mereka tiba di rumah neneknya.

“Nenek!” panggil Arunika saat memasuki rumah. “Kami perlu bicara!”

Nenek Laras keluar dari dapur dengan senyum hangat di wajahnya, tetapi ekspresi itu segera berubah menjadi serius saat melihat wajah cemas Arunika. “Ada apa, anakku?”

“Kami baru saja membantu beberapa jiwa terperangkap di hutan,” kata Arunika dengan semangat. “Tapi kami merasakan bahwa masih ada yang lain di luar sana—masih ada kegelapan yang harus dihadapi.”

Nenek Laras mengangguk perlahan, matanya menunjukkan pemahaman mendalam. “Kegelapan tidak akan pernah sepenuhnya sirna, Arunika. Tetapi setiap kali kita membantu satu jiwa menemukan kedamaian, kita mengurangi beban kegelapan itu.”

“Bagaimana jika ada jiwa lain yang lebih kuat?” tanya Ron khawatir. “Apa yang harus kita lakukan jika mereka tidak mau pergi?”

“Setiap jiwa memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing,” jawab Nenek Laras. “Beberapa mungkin terjebak karena rasa takut atau penyesalan yang mendalam. Yang lain mungkin bahkan tidak menyadari bahwa mereka terjebak.”

Arunika merenungkan kata-kata neneknya. “Jadi, kita perlu menemukan cara untuk membantu mereka menyadari keadaan mereka?”

“Ya,” kata Nenek Laras tegas. “Kamu harus mencari tahu apa yang mengikat mereka pada kegelapan itu—apa yang membuat mereka tidak bisa melanjutkan hidup.”

Arunika merasa semangatnya meningkat mendengar nasihat neneknya. Dia tahu bahwa dia dan Ron harus melanjutkan pencarian mereka untuk membantu semua jiwa terperangkap.

“Terima kasih, Nenek,” kata Arunika sambil memeluk neneknya erat-erat. “Kami akan melakukan yang terbaik.”

Setelah berbincang-bincang lebih lanjut dengan Nenek Laras, Arunika dan Ron memutuskan untuk kembali ke hutan keesokan harinya—kali ini dengan tekad untuk menemukan lebih banyak jiwa dan membantu mereka menemukan jalan pulang.

Malam itu, Arunika terbaring di tempat tidurnya dengan pikiran penuh harapan dan kegelisahan. Dia tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang membebaskan jiwa-jiwa terperangkap; ini juga tentang menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri dan menghadapi kegelapan yang mungkin masih ada di dalam jiwanya.

Lihat selengkapnya