Setelah mendapatkan bimbingan dari penjaga tempat suci, Arunika dan Ron kembali ke desa dengan semangat baru. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak hanya tentang membantu jiwa-jiwa terperangkap, tetapi juga tentang memberikan harapan dan cinta kepada orang-orang di sekitar mereka.
Sesampainya di desa, suasana terasa lebih hidup. Penduduk desa tampak beraktivitas seperti biasa, tetapi Arunika dapat merasakan beberapa di antara mereka masih menyimpan beban emosional. Dia dan Ron sepakat untuk mengadakan pertemuan di alun-alun desa untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung.
Mereka mulai menyebarkan undangan kepada penduduk desa, mengajak semua orang untuk berkumpul pada sore hari. Saat hari acara tiba, Arunika merasakan campuran kegembiraan dan kecemasan. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk membawa perubahan positif bagi komunitas mereka.
Ketika penduduk desa mulai berkumpul, suasana terasa hangat dan penuh harapan. Arunika berdiri di depan kerumunan, melihat wajah-wajah yang penuh rasa ingin tahu dan harapan.
“Terima kasih telah datang,” katanya dengan suara lembut namun tegas. “Hari ini kita berkumpul untuk saling mendukung dan berbagi cerita tentang perjalanan kita masing-masing.”
Ron berdiri di sampingnya, memberikan dukungan moral saat Arunika melanjutkan. “Kita semua pernah mengalami kesulitan dan kehilangan. Tetapi kita tidak sendirian; kita memiliki satu sama lain.”