Dengan semangat baru dan komitmen untuk menjaga cahaya tetap menyala, Arunika dan Ron bersama penduduk desa mulai melaksanakan rencana mereka. Mereka mengadakan pertemuan kelompok dukungan secara rutin, di mana setiap orang dapat berbagi cerita, tantangan, dan harapan mereka. Suasana di desa semakin ceria, dan ikatan antarwarga semakin kuat.
Suatu sore, saat pertemuan berlangsung, Arunika berdiri di depan kerumunan. “Hari ini kita akan melakukan sesuatu yang berbeda,” katanya dengan senyum lebar. “Kita akan mengadakan ritual untuk merayakan cahaya dalam diri kita dan mengingatkan diri kita bahwa kita tidak sendirian.”
Penduduk desa terlihat antusias dan bersorak gembira. Mereka mulai mempersiapkan berbagai bahan untuk ritual—bunga, lilin, dan makanan tradisional. Arunika merasa bangga melihat semua orang berkontribusi dan bekerja sama.
Saat malam tiba, mereka berkumpul di alun-alun desa dengan lilin yang menyala di tangan masing-masing. Arunika memimpin mereka dalam doa syukur, mengucapkan terima kasih atas semua pengalaman yang telah membentuk mereka menjadi lebih kuat.
“Cahaya dalam diri kita adalah kekuatan yang tidak bisa dipadamkan,” kata Arunika dengan penuh semangat. “Mari kita jaga agar tetap menyala!”