Phantoms Eclipse

Penulis N
Chapter #42

Bab 42

Setelah meninggalkan desa berkabut itu, Arunika dan rombongannya melanjutkan perjalanan dengan semangat yang semakin membara. Mereka tahu bahwa setiap desa memiliki cerita dan tantangan masing-masing, namun keyakinan bahwa cahaya harapan bisa menyinari kegelapan membuat mereka terus melangkah.

Hari itu, mereka tiba di sebuah desa yang berbeda dari yang pernah mereka kunjungi. Desa itu terletak di lereng bukit, dikelilingi oleh ladang hijau dan sungai kecil yang mengalir jernih. Namun, meskipun pemandangannya indah, ada kesunyian yang aneh menyelimuti desa tersebut. Penduduknya tampak tertutup dan jarang berinteraksi satu sama lain.

Arunika merasa ada sesuatu yang tersembunyi di balik kesunyian itu. Kepala desa, seorang wanita bernama Ibu Sinta, menyambut mereka dengan senyum yang ramah namun penuh kelelahan.

“Kami senang kalian datang,” katanya. “Desa kami telah lama diliputi rasa takut dan kesedihan. Banyak yang kehilangan harapan.”

Arunika mengangguk, memahami perasaan itu. “Kami di sini untuk membantu, Ibu Sinta. Kami ingin berbagi cahaya dan harapan.”

Malamnya, mereka mengadakan pertemuan di balai desa. Arunika berbicara dengan lembut, mengajak penduduk untuk membuka hati dan berbagi cerita. Namun, suasana masih terasa berat. Banyak yang ragu dan takut untuk berbicara.

Melihat hal itu, Arunika mengusulkan sebuah kegiatan berbeda. “Mari kita lakukan sesuatu yang sederhana tapi bermakna. Kita akan menulis harapan dan impian kita di kertas, lalu menempelkannya di pohon harapan di tengah desa.”

Lihat selengkapnya