Setelah malam ritual yang membawa ketenangan sementara, Arunika merasa bahwa misteri bayangan di desa itu belum sepenuhnya terpecahkan. Ia yakin ada sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang menjadi akar dari ketakutan dan kegelisahan penduduk desa.
Pagi itu, Arunika mengajak Ron dan beberapa anggota rombongan untuk menjelajahi hutan di sekitar desa, tempat kabut paling tebal sering muncul. Mereka membawa perlengkapan sederhana—lentera, tali, dan tentu saja Kristal Harapan yang selalu menjadi sumber kekuatan mereka.
Hutan itu terasa sunyi dan penuh misteri. Daun-daun berguguran dan tanah lembap menambah kesan suram. Namun, Arunika merasakan energi yang berbeda, seolah ada sesuatu yang menunggu untuk ditemukan.
Mereka berjalan perlahan, mengikuti jejak-jejak yang tampak seperti bekas api dan tanda-tanda aneh yang terpahat di batang pohon. Ron berhenti di sebuah batu besar yang tertutup lumut, memperhatikan ukiran kuno yang samar.
“Apa ini?” tanya Ron sambil menyentuh ukiran tersebut.
Arunika mendekat dan mencoba membaca simbol-simbol itu. “Sepertinya ini adalah tanda perlindungan, tapi ada bagian yang rusak atau hilang.”