Setelah keberhasilan mengangkat kutukan di Desa Bayangan, Arunika dan rombongannya kembali ke desa asal mereka dengan hati yang penuh sukacita dan semangat baru. Perjalanan panjang yang mereka lalui telah mengajarkan banyak hal—tentang keberanian, pengampunan, dan kekuatan cahaya dalam kegelapan.
Sesampainya di desa, mereka disambut hangat oleh penduduk yang telah menantikan kepulangan mereka. Nenek Laras, meskipun kondisinya semakin melemah, tersenyum bahagia melihat cucunya yang kini tumbuh menjadi sosok penuh kekuatan dan harapan.
“Kau telah melakukan hal yang luar biasa, Arunika,” kata neneknya dengan suara lembut. “Cahaya yang kau bawa telah menyebar jauh lebih luas dari yang kau bayangkan.”
Arunika tersenyum, merasakan kehangatan yang mengalir dari kata-kata neneknya. “Ini bukan hanya tentang aku, Nenek. Ini tentang kita semua—tentang bagaimana kita bisa saling menguatkan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.”
Hari-hari berikutnya, Arunika dan Ron memimpin berbagai kegiatan di desa—mengajarkan penduduk tentang pentingnya kebersamaan, keberanian menghadapi masa lalu, dan menjaga api harapan tetap menyala. Mereka membentuk komunitas yang semakin erat, di mana setiap orang merasa dihargai dan didukung.