Phenomenal child

nymos
Chapter #1

Kemunculan sang monster

PTM (Project to Monster)

Project to Monster, disingkat PTM, adalah program rahasia militer bawah tanah yang tak tercatat dalam dokumen negara mana pun. Tujuan utamanya: menciptakan manusia sempurna yang bisa bertarung, membunuh, dan bertahan di kondisi paling ekstrem tanpa empati dan tanpa rasa takut. Anak-anak yatim, anak jalanan, hingga korban penculikan menjadi bahan eksperimen. Mereka disebut "subjek" dan dibagi dalam ruangan-ruangan eksperimen, lalu diuji melalui enam level penyiksaan dan pertumpahan darah. Mereka yang gagal mati. Mereka yang berhasil... berubah menjadi monster.

Langit-langit beton itu retak di beberapa bagian, tetesan air jatuh perlahan, menyatu dengan genangan darah yang mengering. Suara jeritan bergema dari kejauhan, seperti nyanyian neraka yang tak pernah berhenti. Di dalam sebuah ruangan besar tanpa jendela, puluhan anak tergeletak. Beberapa menggigil, beberapa tak bergerak lagi.

"999... 1000..."

Suara lemah itu datang dari pojok ruangan. Seorang anak laki-laki berambut perak terus melakukan push-up, tubuhnya bergetar tapi tetap stabil. Otot mungilnya berdenyut, kulit di telapak tangannya telah sobek, darahnya menetes ke lantai. Tapi dia tidak mengeluh. Tidak menangis. Tidak bicara.

"Dia sudah... seribu. Dia berhasil." Bisik salah satu petugas eksperimen sambil mencatat.

"Subjek nomor 10, Alexander Viero. Umur: 6 tahun. Tidak berhenti sedetik pun selama 3 jam."

Di sisi lain ruangan, seorang anak jatuh tersungkur, tubuhnya penuh lebam. Seorang petugas berseragam hitam segera mendekat dan tanpa ragu mengayunkan cambuk.

"Kau pikir kau bisa istirahat sebelum selesai? HAH?!"

Cambuk mendarat di punggung anak itu, membuatnya menjerit. Tapi jeritan itu tenggelam oleh suara lain yang lebih tragis — suara tubuh yang ditarik dan dilempar ke pojok ruangan, ditumpuk bersama tubuh-tubuh lain.

"Subjek gagal. Tidak lolos Level 1."


Markas Besar PTM – Ruang Observasi

Ruang observasi dipenuhi layar-layar besar yang menampilkan berbagai eksperimen. Bau antiseptik dan darah bercampur di udara. Orang-orang berseragam putih sibuk mencatat, memantau, dan melaporkan. Di tengah ruangan, duduk seorang pria dengan mata tajam, rambut cepak keperakan, dan wajah penuh bekas luka.

Namanya Indra, pemimpin utama Project to Monster.

Ia menghela napas, lalu menyulut rokok dan melontarkan berkas ke lantai.

"Tiap tahun, kita kumpulkan ratusan anak. Dan tiap tahun, yang tersisa hanya segelintir. Tapi bahkan dari yang bertahan... tak ada satu pun yang benar-benar layak."

Asisten di sebelahnya menelan ludah, gugup, lalu menyerahkan dokumen lain.

"Namun... kami baru saja menerima laporan dari Ruang 10. Subjek termuda dalam proyek... berhasil melewati Level 1 dan 2 dengan nilai sempurna."

Lihat selengkapnya