Phenomenal child

nymos
Chapter #5

Titik balik

Kai bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Kakinya menyapu ke arah bawah, tangannya mencoba menusukkan pisau cadangan ke sisi perut Arsha.

Namun Arsha tak hanya menghindar. Dia memiringkan tubuh, menangkap pergelangan tangan Kai, dan memelintirnya dengan gerakan halus namun brutal.

Crack!

Kai mengerang, pisau jatuh. Arsha melepaskan tangannya.

"Aku sudah bilang," ujar Arsha dingin, "Pola gerakmu terlalu penuh ego."

Kai mundur beberapa langkah, tangan kirinya gemetar. Tapi dia masih tersenyum, meski tatapannya kini lebih serius.

"Oke..." gumam Kai, "Jadi kita main serius sekarang."

Kai mulai bergerak lebih acak, serangannya kini liar, tanpa pola pasti. Tapi Arsha tetap membaca iramanya.

Di tribun observasi, beberapa petugas mencatat dengan cepat. Indra mengisap rokoknya lebih dalam.

"Anak itu..." gumam Indra, "Dia membaca manusia layaknya buku."

Kai mencoba sekali lagi, meluncurkan pukulan kombinasi ke arah kepala Arsha. Tapi Arsha menunduk, menghantam perut Kai dengan siku, lalu satu putaran tendangan ke kaki lawannya.

Kai jatuh berlutut.

"Bunuh aku kalau bisa," bisik Kai, separuh menantang, separuh memancing.

Lihat selengkapnya