Phenomenal child

nymos
Chapter #6

Anjing pemburu

Tubuh Kai masih tergeletak di tengah arena, darah mulai mengering di sekitar kepala dan lehernya. Suasana ruang observasi PTM dipenuhi tatapan dingin dan komentar setengah berbisik.

Di layar besar, tulisan "Pemenang: Arsha Nyral" perlahan memudar. Yang tersisa hanya bayangan dingin dari duel mematikan yang baru saja terjadi.

Zeid menyeringai lebar, suara gemeretak dari sela giginya terdengar jelas. "Hahaha… akhirnya satu kepala pecah juga. Baru satu… masih banyak yang harus mati."

Raze, bersandar di sisi ruangan, menoleh santai. Matanya setajam silet, bibirnya melengkung. "Tsk… duel ini mulai seru juga. Arsha… anak itu lumayan." Ia mengepalkan tinjunya, urat-urat di punggung tangan menonjol jelas. "Semoga lawanku nanti lebih tahan banting daripada Kai."

Di sudut lain, Lynette berbisik ke Alexander, nada suaranya pelan namun penuh racun. "Lihat? Satu tumbang, semuanya makin ketakutan… Kau tidak takut, kan?" Matanya menantang, senyum tipis terukir.

Alexander hanya menoleh perlahan, sorot matanya tetap kosong, datar, tapi ada bayangan samar kegilaan yang tersembunyi di balik pupilnya. "Takut?" Suaranya pelan, nyaris seperti bisikan. "Aku lebih takut... jika semua ini berakhir terlalu cepat."

Lynette sempat terdiam, lalu tawanya yang pelan dan meremehkan mengisi udara. "Kau aneh, Viero. Tapi aneh biasanya bertahan lebih lama."

Pintu ruang observasi terbuka.

Langkah sepatu bot berat menghentak lantai. Semua mata menoleh.

Lihat selengkapnya