Pilihan.

LSAYWONG
Chapter #7

#7. Paket Misterius

Malamnya, Velda lagi duduk di ruang tamu sambil menikmati roti yang dibeli tadi siang. Waktunya dia nonton film, Velda meminjam DVD dari Nando, yang sampai sekarang belum ditonton. Film action pemainnya Jackie Chan, aktor favoritnya. Sementara bibi Zaina sedang menyetrika.

Tak berapa lama, terdengar suara ketukan pintu, Velda yang asyik nonton film laga action terganggu. Dia meraih remote control DVD-nya, kemudian pause-kan terlebih dahulu agar tidak terlewatkan jalan cerita.

"Sebentar!" teriaknya dari dalam.

Ketika dia hendak buka pintu, dia tidak menemukan siapa pun. Lalu ditutup kembali. Dia mulai melanjutkan filmnya. Nah, sebelum dia akan menutup pintu tersebut. Dia menampakan sesuatu dekat kursi panjang bambu tersebut. Mendapati sebuah kotak ukuran sedang, lalu dia mencoba periksa, ada keraguan dalam benaknya. Mencoba mengabaikan, merasa penasaran.

Dalam hati dia bertanya, "Punya siapa?"

Sekali lagi, dia periksa setiap sisi pada kotak terbungkus sangat rapi. Hanya ada sebuah nama, tertera sangat jelas. Teruntuk dirinya. Akan tetapi, dia tidak menemukan pengirim tersebut.

Daripada dia merasa penasaran kesumat begini, tanpa diragukan, dia mengambil plastik itu dan kembali menutup pintu tersebut. Setelah itu dia bawa ke dapur. Lalu dia mengecek isi plastik itu, terdapat sebuat kertas kecil pembayaran didahulukan. Kemudian, dia mengangkat kotak itu, tiba-tiba sebuah kertas kecil terjatuh bersamaan dengan bungkusan kotak tadi.

Velda pun mengambil dan membaca terdapat sebuah nama tertera di kertas sangat jelas. "Untukku?" gumamnya. Ketimbang semakin dia penasaran lagi, dia cek list makanan itu. Perasaan dia tidak memesan apa pun.

"Siapa, Non?" tanya Bibi Zaina baru selesai menyetrika baju.

"Gak tau, Bi. Ada paket buatku, tapi gak tau siapa pengirimnya," jawab Velda.

"Mungkin dari pengemar rahasia Nona Velda kali, atau dari rekan kerja yang akhir-akhir ini nyuri perhatian sama Nona," sindir Bibi Zaina.

"Sembarangan saja Bibi ini. Ya sudah, coba nanti aku tanya sama mereka," ujarnya kembali melanjutkan film laga actionnya.

Sudah jam 11 malam rasa kantuk mulai datang menghampiri kedua matanya. Film yang dia tonton sedikit lagi, namun matanya itu sudah tidak bersahabat lagi. Mau tak mau dia terpaksa menyudahi film laga actionnya. Kemungkinan dia akan melanjutkan dilain waktu.

Paket tadi dia bawa ke kamar. Sebelum tidur. Velda masih penasaran dengan paket misterius ini. Ragu untuk membukanya, takut di dalam kotak itu berisi bangke tikus atau segala macam seperti film berantai. Kalaupun ada yang dendam padanya, pasti sudah dari dulu. Terus kenapa harus sekarang musuh memunculkan.

"Apa dari istrinya Johan?" gumam Velda.

"Gak mungkin," ucapnya pelan.

Masih bersikeras menebak siapa mengirim paket tanpa menunjukan identitas. Dengan kesadaran diperoleh Velda.

"Apa mungkin, Nando?" ujarnya. Seraya memerhatikan kotak itu dengan dua matanya.

Sesekali dia mencoba untuk menggoyangkan kotak itu, ingin ketahui isi di dalam. Akan tetapi tidak ada yang bisa dicurigai. "Isinya apa ya?" batin Velda.

Daripada dia benar-benar sangat penasaran atas kotak itu, lebih baik dia membukanya perlahan, takut yang keluar itu benar-benar tikus. Kedua alisnya berkerut saat melihat isi kotak itu. Boneka panda ukuran kecil, plus imut lagi. Lalu ada secarik kertas jatuh dari selipan boneka panda itu. Diraihnya dan dibaca.

"Saat pertama melihatmu, rasa detak jantung berhenti, kedua bola matamu menyadarkan bahwa aku telah mulai jatuh cinta."

Dari : Pujaan Cinta.

Saat Velda membaca isi kata demi kata, ada seulas senyum membuat terlihat sangat menggelikan. Velda bukan pernah melihat isi kata-kata seperti ini. Entah kenapa dia merasa isi kalimat itu, tertuju sebuah pernyataan perasaan kepadanya.

"Ini pasti kerjaan Nando, aku yakin. Pasti dia. Dasar Play boy cap gayung super," batinnya.

Dia meletakkan boneka panda itu di atas rak buku tertata rapi. Kotak yang dibukanya tadi dia buang ke tong sampah, sedangkan surat itu masukkan ke lemari meja lampu tidur.

***

Esok paginya, Velda bersiap buat berangkat kerja. Namun dia menemukan sesuatu menempel di gagang sepedanya, dapat cokelat silverqueen ada pitanya lagi.

"Biii ... Bibi Zainaa!" teriak Velda.

Lihat selengkapnya