PILIHAN RENA

Rose Shinta
Chapter #2

BAB 1

“Bajumu udah semua?”.

“Udah”.

“Topi?. Pantofel?. Barang buat PMBmu udah semua?”.

“Udah ma”.

Di depan Rena sudah berjejer 2 koper berukuran sedang yang sudah terisi penuh. Belum lagi tas ranselnya yang telah terisi dengan laptop dan perlengkapan kecil lainnya untuk kuliah.

“Mama masih ga percaya besok kamu udah pergi. Ke Semarang lagi. Jauh banget”.

Pilihan Rena untuk kuliah di luar kota, meninggalkan semua kenyamanan yang telah disediakan oleh orangtuanya, memang pilihan yang sulit. Sebagai anak bungsu dan anak yang paling dekat dengan ibunya sempat membuat Rena ragu dengan keputusannya. Tapi entah kenapa, dia ingin sekali merasakan bagaimana rasanya merantau itu. Dia ingin tahu apa yang dikata orang sebagai “susahnya merantau di kota orang”. Lagipula, dia tidak akan benar-benar sendiri. Kak Bagus, kakak pertamanya, juga merantau di kota yang sama dengan kota tempatnya kuliah sekarang.  Itulah yang membuat kedua orangtua Rena akhirnya setuju untuk melepas Rena.

“Ma, udah deh. Kita kan udah bicarain ini dari kemarin-kemarin”.

Sambil menggengam tangan anaknya, Rahayu menatap anak di deannya dengan tatapan sedih.

“Ya mama masih belum percaya aja. Ntar kalau mama mau gosipin artis artis korea sama siapa dong?”.

“Kalau gitu doang mah papa kan juga bisa. Gitu gitu papa juga hapal tau artis korea”, cengir Rena pada ibunya. Rahayu hanya bisa cemberut mendengar perkataan anaknya itu.

“Lagian kak Rendi juga ada kan”.

“Rendi kan kerja sayang. Pulangnya juga malem terus. Habis pulang langsung tidur. Lagian dia ga ngerti korea juga”.

Rena hanya bisa tertawa mendengar jawaban ibunya. Kak Rendi memang ga terlalu suka dengan korea. Cuma lagu-lagu jazz yang didengarnya selama ini. Kesukannya itu pun sering membuatnya datang ke berbagai konser jazz, baik artis Indonesia maupun artis luar.

“Ya udah. Pesan mama kamu jaga diri ya disana. Jangan aneh aneh. Kalau ada apa-apa telpon kak Bagus. Terus disana fokus kuliah. Kalau ada cowok yang deketin jangan lupa cerita sama mama”.

“Ih mama apaan sih”, ujar Rena sambil memeluk ibunya itu. Genagan air mata tampak di sudut matanya. Semoga pilihannya ini tidak salah.

 

Lihat selengkapnya