PINJAM DULU SERATUS

Euis Shakilaraya
Chapter #12

Mengenal Sistem Pinjol

Maya pernah membuat video tentang kategori pinjol. Penyedia layanan pinjaman online ada yang legal terdaftar di OJK dan ada yang ilegal. Namun, Maya sempat membaca beberapa pendapat yang mengatakan ada beberapa pinjol yang dikategorikan sebagai semi ilegal.

Banyak penagih yang menyalahi aturan dengan mengontak nomor ponsel selain kontak darurat yang dicantumkan. Ada juga yang menerobos masuk ke rumah peminjam dan menimbulkan keributan. Hal tersebut merupakan pelanggaran memasuki properti orang lain tanpa izin dan bisa dilaporkan ke polisi.

Kebanyakan DC mengancam secara verbal karena mereka tak memiliki jaminan apapun yang bisa disita saat peminjam telat membayarkan cicilan.

Putri terlihat sudah memasuki fase depresi. Dia mendapatkan teror ancaman yang sangat mengganggu kesehariannya. Cukup untuk membuatnya ketakutan sepanjang hari. Belum lagi tekanan karena tak dapat menceritakannya pada Bagas. Dia bertahan sejauh ini saja sudah merupakan keajaiban. Setelah pertemuannya dengan Putri beberapa hari yang lalu, Maya berusaha keras memahami alur permasalahan perempuan itu dan mencoba mencari cara untuk membantu menghadapinya.

“Bu, banyak yang menghujat ibu di postingan terbaru. Katanya ibu kok bisa-bisanya mengarahkan orang untuk kabur dari utang. Padahal utang dibawa mati.” Karina dengan mulut penuh cokelat selalu dengan senang hati menyempatkan untuk membaca komentar di setiap video unggahan ibunya.

“Tapi kalau di YouTube banyak yang bilang terima kasih sama ibu," lanjutnya.

“Kak, kamu fokus belajar aja. Jangan banyak liat komentar negatif," tegas Maya.

“Serius nanya, galbay itu apa, Bu?” Karina menatap ibunya.

“Gagal bayar," jawab Maya.

“Ibu! Bikin konten lain aja. Aku beneran nggak suka ibu ikut campur kayak gini," protesnya sedikit berteriak.

“Oke, nanti ibu pikirin. Mungkin ibu bisa mulai belajar berkebun aja.”

“Aku nggak ngerti kenapa ayah kasih ijin ibu bikin konten aneh.” Karina berdecak sebal.

Maya menggelengkan kepalanya kuat. Entah anak siapa yang ada di depannya ini. Karina tak hentinya menceramahi semua hal yang Maya lakukan. Perempuan itu langsung memencet nomor ponsel Daniel. Menunggu tersambung.

“Hai, Sayang!”

“Daniel, besok-besok kalau tugas luar negeri bawa anak kamu sekalian!”

Daniel tertawa di seberang sedangkan Karina langsung memanyunkan bibirnya sambil memalingkan wajah.

“Karina, kan kamu banget, Sayang. Terima aja.”

Mendengar suara Daniel, semua beban pikiran Maya seolah terangkat. Maya merebahkan tubuhnya di samping Karina dan mengubah panggilan teleponnya menjadi video. Sisa malam itu mereka gunakan untuk kangen-kangenan. Karina juga mengadukan banyak hal yang merugikan Maya. Tapi sekali lagi, Maya hanya bisa pasrah saat anak itu menjelek-jelekkannya di depan suaminya.

***

Putri mengajak Maya berkumpul di rumah Tari. Pertemuan pertamanya dengan Tari saat grand opening butik Putri meninggalkan kesan mendalam bagi Maya. Padahal sebelumnya Maya hanya mengenal Tari dari cerita Putri karena saat Putri menikah, Maya sedang berada di Jepang menemani Daniel yang bertugas.

Lihat selengkapnya