PINJAM DULU SERATUS

Euis Shakilaraya
Chapter #33

Agar Silaturahmi Tidak Terputus, Boleh Pinjam Dulu Seratus?

Maya berlari ke lantai dua ruangan Putri dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dinarasikan.

“Put! Konten part 2 kita FYP lagi. Penjualan kita naik sampai 200 persen. GILA!”

Meski Putri sudah melihat laporannya, tapi dia tetap beranjak dan ikut berjingkrak girang menyambut teriakan Maya.

Seminggu yang lalu, Maya dan Tari bekerja keras membuat konten yang menceritakan perjalanan bisnis butik yang Putri jalankan termasuk jatuh bangun, terlilit pinjol hingga berakhir tutup karena bangkrut. Dengan bantuan video editor profesional kenalan Tari yang bersedia dipekerjakan secara freelance, konten tersebut menjadi viral dan FYP pada platform TikTok. Penjualan melalui keranjang kuning TikTok naik drastis. Tak sedikit juga customer yang berdatangan langsung ke butik. Setelah mengalami kesuksesan di video part satu, Maya tidak menyangka kalau part duanya akan kembali trending.

Ponsel Putri bergetar. Panggilan masuk dari Bagas menjeda euforia yang sedang dia rayakan bersama Maya.

“Ya? Tumben telepon jam kerja," sapa Putri setelah tersambung.

“Selamat ya, Sayang. Butik kamu makin viral!” ucap Bagas di seberang.

“Kamu nggak lagi ngetawain isi kontennya yang kelam kan?”

“Mereka nggak tau kalau kenyataannya lebih kelam.”

“Aku traktir makan enak, deh nanti malam.”

“Oke, bye!”

“He emh, bye!”

Maya mendekat. “Siapa?” tanya Maya.

“Bagas. Eh kamu belum kabarin Tari?”

“Jangan diganggu. Aryan bilang mau pinjam dia seharian buat selesaikan persiapan nikah mereka. Dia nggak mau Tari kepikiran butik.”

Putri tertawa. Awalnya Putri menentang keras ide konten yang menunjukkan kesulitannya itu. Namun, dengan narasi yang tepat, editing video yang profesional, akhirnya bisa menjadi konten yang menginspirasi. Semua komentarnya positif dan banyak yang mendoakan kesuksesan butik.

“Kayaknya kita harus menambah karyawan khusus bagian packing, Put. Si Vina kewalahan tuh packing sampai 100 produk lebih per hari," ucap Maya.

“Nanti aku posting lowongan ya!” balas Putri.

“Oke selebihnya kita bahas pas meeting bertiga nanti kalau Tari udah nggak sibuk, ya!” Maya melambaikan tangan dan keluar dari ruangan Putri.

Putri mengingat sekilas ke belakang. Bagas benar. Video konten yang menceritakan kesulitan Putri, bahkan tidak menggambarkan setengahnya. Kenyataan yang terjadi jauh lebih kelam daripada yang dinarasikan. Terlalu banyak drama yang menyakitkan dalam prosesnya. Putri hampir kehilangan orang-orang paling berharga dalam hidupnya. Rasa haru memenuhi hatinya. Dia mengirimkan sebuah pesan singkat ke Bagas.

[ Putri : Love you ]

[ Bagas : Love you more ]

***

Pesta pernikahan Tari diadakan secara private di ballroom sebuah hotel berbintang. Dia hanya mengundang keluarga besar, kerabat dan teman terdekat. Mama Tari tak berhenti menangis saat prosesi sungkeman. Kebahagiaannya meletup-letup hingga tumpah ruah melihat anak semata wayangnya dinikahi oleh laki-laki sebaik Aryan. Terlihat keluarga besar Malik juga menghadiri pesta dengan wajah penuh suka cita. Mereka sangat senang saat Tari dan Aryan datang untuk meminta restu sekaligus memberikan undangan pernikahan mereka.

Putri sesekali menyeka air matanya melihat Tari yang begitu cantik memesona. Waktu terus bergulir dan para tamu undangan mulai berpamitan satu persatu. Aryan sudah melepas jasnya dan duduk santai bersama Bagas dan Daniel. Ada beberapa koleganya juga yang ikut bergabung. Meski akhirnya mereka juga beranjak pulang.

Tari memesan beberapa kamar hotel secara khusus untuk orang tuanya, orang tua Malik, dan orang tua Aryan. Dia sengaja melakukannya agar para orang tua bisa langsung istirahat setelah menghabiskan tenaga mereka untuk mengurus pesta pernikahannya.

“Hadiah dari aku sama Bagas.” Putri menyerahkan amplop berisi lembaran kode booking pesawat dan bukti transaksi pemesanan hotel di Bali. Wajah Tari bersemu merah.

“Kalau ini dari aku sama Daniel.” Maya menyerahkan amplop berisi secarik kertas bertuliskan..

Lihat selengkapnya