Sinar matahari perlahan menerobos jendela kamar Kania. Alarm Kania berbunyi kencang. Kania mencoba membuka matanya. Dia terperanjat ketika melihat jam enam pagi. Gadis semata wayang Pak Yohan itu loncat dari ranjang dan bergegas menuju kamar mandi. Setelah wudhu dia sholat subuh.
“Ya Allah, ampuni hamba yang kesiangan ini. Jika sholatku kurang sempurna, sempurnakan dengan rahmatMu,” ucap Kania setelah selesai menunaikan sholat.
Dia segera bergegas menuju ruang dapur. Di sana ayah dan ibunya sudah menunggu.
“Tumben kesiangan?” tanya sang ayah.
“Pa, tadi malam aku nggak bisa tidur. Jam dua baru bisa tidur,” jawab Kania.
“Memangnya kamu memikirkan apa?” tanya sang ibu lembut.
“E… Ulangan. Ya, mikir ulangan,” jawab Kania asal.
“Ya sudah. Buruan sarapan, biar bisa berangkat bareng Papa,” bujuk ibunya sambil mengambilkan nasi ke dalam piring Kania.
“Oh, ya. Kemarin Papa kayak lihat kamu di jalan dorong motor. Bener itu kamu?” tanya Pak Yohan. Kania kaget sampai tersedak.
“Papa, anaknya makan malah diajak ngobrol. Tuh kan, kasihan Kania tersedak,” protes sang istri.
“Iya, Pa. Maafkan Kania ya,” jawab lirih Kania.
Terlihat sang ayah mulai geram dengan jawaban anaknya.
“Kania, besok lagi jangan kamu ulangi! Kamu itu belum punya SIM. Nanti kalau kamu sudah kuliah boleh bawa motor sendiri!” gertak Pak Yohan yang membuat Kania agak menunduk.
“Iya, Pa,” jawab Kania sambil menunduk. Setelah selesai sarapan Kania segera mencium tangan ibunya. Dia bergegas menuju mobil dan berangkat ke sekolah.
“Kalau gue nggak boleh bawa motor, terus bagaimana cara mengembalikan uang Bang Fuad?” kata Kania dalam hati.
“Ka, sudah sampai. Kok tidak turun?” tanya sang ayah.
“Oh, sudah sampai ya? Aku turun deh, Pa. Assalamualaikum.” Kania mencium tangan ayahnya dan membuka pintu mobil itu.
“Waalaikumsalam, Dasar Kania,” ucap lirih sang ayah.
Mobil Pak Yohan melesat jauh, Kania pun tergesa-gesa masuk ke dalam kelasnya. Dia melihat tas Fiza sudah ada di kursi. Tetapi pemiliknya belum juga datang. Kania menunggu kedatangan Fiza sambil membaca buku pelajaran untuk ulangan hari ini.
Fiza datang sambil membawa sebuah buku dari perpustakaan. Wajahnya pun cerah.