Pinky Promise

Al Szi
Chapter #19

SELESAI

Beberapa Minggu kemudian, menjelang ujian kenaikan kelas, Merra datang ke rumahku. Aku menerimanya di teras rumah karena takut terjadi pertengkaran heboh. Tapi dia datang dengan emosi yang stabil dan aku pun, yang awalnya masih marah dan sakit hati akan semua yang sudah dia katakan, berusaha enggak meluapkan lagi kemarahanku.

“Aku udah bersalah rusakin hape kamu,” kata Merra sambil menyimpan tas kertas di meja di teras rumahku.

“Gak usah repot-repot, Ra. Aku enggak minta ganti, kok.” Aku menolak HP pemberian Merra tanpa sedikit pun kuintip ke dalamnya.

“Aku cuma ngerasa harus gantiin apa yang aku rusak,” kata Merra lagi sambil menunduk mempermainkan jari-jarinya. “Aku lempar dan injek hape kamu karena Arian ngaku dia sayang banget sama kamu dan dia yang cium kamu duluan sementara kamu berusaha menjauhkan dia.”

Aku menunduk. Ternyata Arian sampai menceritakan ciuman kami juga.

“Aku kesel, di saat aku merasa bisa menyalahkan kamu yang rebut pacar aku, ternyata Arian belain kamu mati-matian. Bukan salah kamu, bukan salah kamu.”

Kami lalu terdiam lama. Aku menghela napas dan menoleh memandang Merra yang masih duduk dengan kepala tertunduk dan dia memainkan ujung sweaternya.

“Aku minta maaf, Ra.”

“Rebut pacar aku?”

“Karena gak jujur sama kamu. Aku memang ngerasa suka sama Arian semenjak kamu selalu nyuruh Arian jagain aku. Seharusnya aku bilang sama kamu kalau aku enggak bisa deket-deket Arian selama kamu pergi, karena bisa-bisa rasa suka aku semakin besar.”

Merra terdiam lagi dan aku pun terdiam. Kalau memang harus menyalahkan kejadian ini salah siapa, aku bisa bilang semua orang turut andil dalam setiap akibat. Gaga yang kasar membuat aku dilindungi habis-habisan oleh Merra dan Arian. Merra yang pergi membuat aku jadi lebih sering berduaan dengan Arian, bikin aku lama-lama suka sama dia, apalagi dengan sikap protektifnya. Jadi ini semua memang harus kejadian, bukan salah siapa-siapa.

“Aku pulang.” Merra bangkit dari duduknya setelah kami lama saling diam. Aku ikut berdiri dan enggak menahannya.

Lihat selengkapnya