"lebih baik mengalah daripada membuat masalah"
***
Ting..! ponsel Alak berbunyi tepat ketika Rafi belum balik dari kamar mandi,Alak yang masih fokus dengan film nya tak menghiraukan notifikasi itu. 'Ting..!' satu,dua,tiga,suara itu semakin menjadi,kelihatanya ada yang usil dengan Alak.Alak pun merasa terganggu,mau tak mau ia harus menjeda film yang benar benar berada di posisi yang menggeramkan bagi siapapun yang menontonnya.
'Andiitaa~' nama itu terpampang jelas di layar handphone Alak,tak ada chat masuk yang lain selain nama yang tertera di layar handphone nya.
Andiitaa~ 6 pesan masuk
Al..
jemput gua dong..pliiiss
Al..cepetan..
baca dong..all..
gua butuh lo pliiss
gua gak ada yang nganter niih..
Otw
Pesan itu ia kirimkan sesaat setelah ia mematikan laptop milik Rafi dan tanpa pikir panjang ia langsung mengambil kunci motor Rafi yang tergeletak begitu saja di atas meja,tak memikirkan sang pemilik kunci motor tersebut.
'sorry ya Fi..entar gua traktir lo deh..janji gua..' Gumam Alak dalam hati
***
"Haduuhh..seger juga abiss mandi..eh Al..lu-"Ucapan Rafi terpotong ketika ia membuka pintu kamarnya dan mendapati Alak telah 'raib' dari tempatnya,
"Lah udah pergi dia.."Rafi tampak tak peduli,ia tak sadar bahwa sebenarnya kunci motornya lah yang telah 'raib'.
***
"Makasih ya Al..kalo gak ada lu gak tau deh gua berangkat apa kagak nih.."Ucap Andita ketika telah sampai di parkiran SMA Bintang Harapan.Alak mengangguk seraya melepaskan helm nya.
"Lain kali kalo lo butuh bantuan lagi hubungin gue aja,gak papa kok gua terima terus kapan pun itu.."Ucap Alak yang sok pahlawan,padahal sepeda motor aja 'nebeng'.