Namaku adalah Arkan Deon dan biasa dipanggil Arkan. Saat ini aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas di daerah Depok. Aku adalah orang yang luar biasa ekstrovert atau orang yang sangat tertarik dengan interaksi sosial. Sejak awal masuk kuliah, aku selalu mengikuti banyak kepanitiaan, organisasi, hingga kelompok peminatan atau yang biasa kita kenal dengan ekstrakurikuler. seringkali dalam satu waktu, aku mengikuti banyak kepanitiaan sekaligus yang membuat diriku kelelahan sekaligus menyenangkan. Aku sendiri juga tergabung dalam sebuah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam 3 tahun belakangan. Sehingga aku adalah orang yang sangat erat interaksi sosialnya dengan orang lain. Padatnya kesibukan itu, menjadikan diriku dan kekasihku sulit untuk mencari waktu untuk bersama. Dari situlah, aku merasa sudah cukup untuk mengikuti kegiatan dan sekarang sudah waktunya untuk fokus akademik supaya lulus dan menghabiskan waktu bersama kekasihku sebanyak mungkin dan sesering mungkin. Oh iya, aku memiliki kekasih yang satu kampus sekaligus satu fakultas dan sekarang sudah berjalan 3 tahun. Kekasihku bernama Mutiara Angela Florencia atau bisa dipanggil Angel. Rencana untuk fokus akademik dan lebih memperbanyak meluangkan waktu untuk kekasihku adalah karena ini merupakan tahun terakhir dan aku sendiri ingin memanjakan hubungan dengan kekasih yang sedari dahulu sering kali sulit berpergian karena kesibukan aku maupun dirinya. Inilah rencana awal yang sudah direncanakan dan mulai dilaksanakan di Januari 2020 atau di awal semester ganjil, namun seperti yang biasanya akan terjadi, rencana hanya menjadi rencana dan belum tentu terlaksana dengan semestinya. Karena apa? tentu saja karena Pandemi Covid-19 yang datang dengan tiba-tiba ini.
Januari 2020, perkuliahan masih libur dan kesempatan yang besar untuk dapat memperbanyak jalan-jalan dengan kekasihku. Namun semua tidak semudah itu, kekasihku lahir dari keluarga dengan pengasuhan authoritarian atau memiliki pengertian keluarga dengan pengasuhan ketat yang membatasi dan menuntut anak serta semua pengambilan keputusan di tangan orang tua. Orang tua kekasihku juga sangat overprotective dan memiliki kriteria kekasih untuk anaknya yang sangat tinggi. Anaknya harus memiliki kekasih dari keluarga yang kaya raya dan membawa mobil mahal untuk menjemputnya. Mereka adalah keluarga yang berada dalam garis kekayaan yang tinggi. Rumah Angel memiliki televisi di setiap ruangannya, setiap kamar memiliki televisi termasuk dengan kamar pembantu, dapur, bahkan kamar mandinya. Tidak terbayang olehku jika memiliki rumah dengan televisi di dalam kamar mandi. mungkin bisa saja setiap mandi di pagi hari, aku akan menonton televisi di kamar mandi sambil rebahan di bak mandi dan akhirnya ketiduran. Intinya keluarga Angel adalah keluarga yang super kaya raya. Sedangkan aku? sebenarnya aku terlahir dari keluarga yang cukup kaya, namun tidak sekaya keluarga Angel. Cara pengasuhan di keluargaku dan keluarga Angel-pun berbeda 180 derajat. Pengasuhan di keluargaku adalah permissive atau ketidakpedulian dan membiarkan anaknya melakukan apa yang dia mau. Kedua orang tuaku sangat membebaskan diriku melakukan apa saja tanpa pengawasan mereka atau lebih tepatnya mereka benar-benar tidak peduli dengan diriku dan kegiatan yang aku ikuti.
Dari perbedaan kasta antara aku dan angel, menjadikan aku sulit untuk bersenang-senang berdua di waktu liburan dan hanya bisa jalan-jalan di hari kuliah. Pada liburan kali ini, aku dan Angel berencana mengunjungi Taman Safari dan juga bermain ice skating di Mall Taman Anggrek. Angel meminta izin kepada orang tuanya bahwa ia akan jalan-jalan dengan sahabat perempuannya dan bertemu di Mall Pondok Indah. Untungnya alasan tersebut diterima sehingga aku hanya cukup menjemputnya di sana. Aku menjemputnya dengan mobil avanza keluaran lama. Ketika sampai di tempat pertemuan ternyata ia sudah sampai dan menunggu terlebih dahulu di sana.
Aku langsung menghampiri dan menutup kedua matanya dari belakang.
“Halo Butterfly, passwordnya?” sambil menutup matanya aku membisikkan suara di telinganya
“Ahaha ihh apa sih ini, passwordnya udah pasti Dolphin” ucap ia sembari berusaha melepaskan tanganku dari kedua matanya.
“Yaudah yuk kita langsung jalan, ini ada cokelat untuk kamu, maaf ya telat” ucapku sembari menyodorkan cokelat.
“Hehe gapapa kok, aku baru nunggu sebentar saja, yuk kita jalan”
Akhirnya kami pergi menuju Taman Safari, aku menggandeng tangan Angel dengan erat, mengisyaratkan bahwa betapa rindu akan kehadirannya karena sudah tidak bertemu selama dua minggu di liburan semester ini. Aku memanggil Angel dengan sebutan Butterfly, karena menurutnya kupu-kupu adalah serangga yang paling kuat, ia memang bukan terlahir sebagai serangga yang cantik karena pada awalnya ia hanyalah seekor ulat kecil, namun ia akhirnya berkembang dan menjadi kupu-kupu yang cantik. Menurutku sifatnya juga mirip dengan kupu-kupu, di mana Angel berani menjadi dirinya sendiri dan mempercantik dirinya sendiri dengan gayanya sendiri serta tidak peduli dengan ucapan orang lain terhadapnya. sedangkan Angel memanggilku dengan sebutan Dolphin. Kenapa? karena katanya pipiku tembam dan lucu dengan kebodohan-kebodohan yang selalu aku perbuat untuknya.
Selama perjalanan kita mendengarkan lagu yang kita sukai bersama-sama yaitu lagu-lagu dari grup band RAN. Angel adalah seseorang yang mudah mabuk darat sehingga ia jarang berbicara di dalam mobil. Jadi, hal yang bisa kami lakukan hanyalah mendengarkan lagu bersama dan melakukan hal-hal kecil namun romantis. Tangan kiriku selalu saja ia genggang erat dan ia juga selalu memandang ke arah mataku dengan tajam penuh cinta. sesekali ia juga menyandarkan kepalanya di bahuku.