Siang yang sangat panas pada semua sisi istana dan juga begitu tenang. Sangat tenang malahan, sehingga terkesan seperti dalam kesunyian yang sangat panjang, seperti sebuah negeri yang tenang setelah dibumihanguskan oleh sang penjajah. Namun dipaviliun barat sepertinya agak sedikit ada keributan disana-sani dan juga rumah-rumah penduduk juga beraktitas seperti biasanya. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Seperti para ilmuan yang selalu menampilkan hasil karyanya didepan umum. Atau seperti para penjual barang-barang disisi paling ujung dari pemukiman dikerajaan Soya. Atau seperti disisi barat yang mayoritas dari mereka berternak hewan ternak.
Disisi dalam istana yang megah itu juga sangat tenang, hanya ada pelayan-pelayan atau prajurit yang senantiasa berdiri disetiap lorong. Atau kedua belas anak yang terpilih itu sedang menghabiskan makan siang mereka bersama-sama, lengkap tidak ada satupun yang absen, hanya guru mereka yang tidak ada disana bersama mereka. Namun hal itu sudah biasa bagi mereka terutama pada saat jamuan makan siang seperti ini, guru mereka sangat jarang ada. Dan mereka juga tahu jika siang hari gurunya sangat sibuk atau begitulah tampaknya. Guru mereka ada sesuatu yang harus dia urus dikeramaian masyarakat atau seperti melakukan pelayanan. Atau mendengarkan keluh kesah masyarakat mereka. Atau juga seperti mengorganisasi suatu kelompok masyarkat atau bahkan prajurit di istana.
Seperti biasanya, mereka berdua belas makan siang dengan semangat menggebu-gebu. Hanya dua-tiga orang yang makan dengan sangat tenang dan jarang berbicara. Jangan tanyakan siapa itu, kalian jauh lebih tahu pastinya. Benar masih saja pada Taw dan Leman atau setidaknya bertambah satu orang yaitu Keris. Tapi tidak terlalu kentara sikap mereka bertiga, buktinya teman mereka yang lainnya masih mengajak mereka mengobrol atau menjahili satu sama lain. Kalian tahu, Becky dan Canyol adalah yang paling usil diantara mereka. Mereka bahkan sering usil satu sama lain.
Makan siang itu terganggu dengan terbukanya pintu besar ruangan besar itu, bunyi kresek dan denyit pintu itu sangat kentara sekali terdengar ditelinga mereka. Mereka menantikan seseorang yang berada dibalik dua daun pintu tersebut. Siapakah kira-kira? Tapi sepertinya mereka mampu menebaknya. Pakaian putih itu melambai-lambai terbang ditiup angin dan terlihat dari celah dua daun pintu. Itu guru mereka sendiri. Hal ini adalah yang sangat jarang mereka temui, disiang bolong seperti ini. Sesuatu yang penting pasti mengundang guru mereka untuk datang siang ini. Tapi tak seorangpun yang mampu menebaknya. Bahkan Leman yang sedikit demi sedikit telah menguasai teknik pengendalian diri seseorang, yang beberapa hari terakhir ini bahkan telah mampu memutuskan ikatan kontak yang dilakukan oleh gurunya terhadap objek yang dikendalikannya, dan juga sekarang mahir berbicara dalam pikiaran seseorang dengan begitu cepat saja tidak bisa menebaknya.
Gurunya berjalan mendekati mereka, mereka semua menundukan dan memberikan hormat kepada gurunya. Setelah itu gurunya ikut duduk bersama mereka. Sekarang mereka telah menghentikan semua kegiatan mereka. Canyol dan Becky yang sangat usil dan jahilpun jadi begitu tenang. Guru mereka mulai menyampaikan sesuatu namun sepertinya dia bertanya terlebih dahulu.
“Apakah ada dari kalian yang ingin menyampaikan sesuatu kepadaku sebelum aku bercerita tentang sesuatu?” Tanya gurunya dengan lembut.
Semua saling menoleh satu sama lain. Bertanya dan menatap mata yang lain. Namun hanya gerakan itu yang telihat sangat kentara.
“Taw? Kau memiliki sesuatu yang ingin kau beritahu pada kami?” Gurunya sekarang memperhatikan Taw. Dia hanya diam, sementara semua mata hampir tertuju kepada Taw sekarang.
Taw menjadi sangat bingung, sebenarnya ada banyak hal yang dia ingin sampaikan kepada sang oracle. Namun tidak secara umum seperti ini, Taw lebih ingin dia menyampaikannya secara lebih rahasia dan individual.
“Oke baiklah jika kau memang tidak memilikinya.”
Taw hanya menganggukan kepala sedikit.
“Taw, ada sesuatu yang kau mau sampaikan kepadaku secara pribadi?” Suara gurunya terdengar dari dalam kepala Taw. Sementara gurunya masih tajam memperhatikan Taw.
“Sebenarnya ada guru, namun hanya sebuah pertanyaan konyol dan sebuah kisah yang ingin kusampaikan.” Taw membalas didalam pikirannya.
“Apa yang ingin kau sampaikan dan ingin sampaikan?” Masih didalam kepala Taw.
Sementara yang lain hanya memperhatikan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Mereka bahkan tidak tahu bahwa sekarang Taw dan gurunya sedang berkomunikasi secara rahasia. Ah tapi dari gerak-geriknya Leman memahami situasi yang sedang terjadi.
“Apa yang ingin kau tanyakan Taw?” Gurunya memaksa sedikit.
“Guru, kenapa kerajaan ini tidak memiliki raja? Aku mendengar kisah yang tidak pernah aku dengar. Dalam kisah itu seharusnya kita memiliki raja yang memerintah kita.” Taw bertanya didalam pikirannya masih tetap berkomunikasi dengan gurunya.
Sekarang gurunya menatap tajam Taw. Leman yang memperhatikan itu menjadi sangat yakin dan tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang. Taw membalas tatapan tajam gurunya itu. Sekarang terlihat sekali bahwa ada sesuatu yang terasa berbeda yang mengambang didalam ruangan ini. Semua orang merasakannya. Keris melirik Suro seolah ingin bertanya apa yang sedang terjadi sekarang. Namun Suro hanya mengangkat bahunya. Atau seperti Kei yang mencubiti Sehrun. Bertanya seperti yang Keris lakukan. Tapi gurunya berkata terlebih dahulu sebelum ada kelanjutan dari titik situasi itu.
“Sepertinya sudah saatnya aku memberitahu kalian kisah ini, sebuah kisah yang benar. Namun belum pernah kalian dengar.”
Semuanya jadi menoleh satu sama lain.
“Kisah ini kisah yang dihapuskan dari buku dongeng yang ada dari planet kita. Kisah ini adalah kisah kelam penurunan nilai moral bangsa kita.”
Semuanya sekarang memeperhatikan gurunya dengan sangat dalam. Lalu gurunya mulai bercerita.
“Seribu lima ratus tahun yang lalu, Kerajaan yang sekarang kita tahu sebagai kerajaan tunggal kerajaan Soya. Adalah gabungan dari tujuh kerajaan besar yang ada di planet ini.”
Taw mengangkat alisnya. Sepertinya dia pernah mendengarnya. Dan benar saja itu mirip sekali dengan seperti penjelasan yang dia dengar dari seorang pria dari dalam gua.