Nowadays, Leman, Ley and Keris
Mereka bertiga terduduk berdampingan, Leman duduk sambil menatap gelapnya malam saat ini, Ley mengobati Keris yang terluka parah padahal dirinya sendiri terluka sama parahnya. Pakaian Keris terkoyak dibanyak tempat, hampir suluruh tubuhnya tampak, wajahnya penuh darah segar mengalir dari sela-sela rambutnya, wajahnya penuh luka goresan, otot bisep kirinya terbuka, bibirnya pecah, dan dia hanya bis terdiam menahan rasa sakit, hebatnya Keris tidak berteriak megeluh sedikitpun. Ley dan Leman hampir sama saja, lebih tepatnya mereka bertiga memiliki kemampuan bukan untuk menyerang secara langsung. Ley? Dia hanya bisa mengobati dengan kekuatan penyembuhannya, walaupun Ley terlatih menggunakan benda tajam apapun. Keris? Dia hanya mampu terbang, tidak mungkin bisa menghentika Sang Penyihir yang jauh lebih hebat darinya, kemampuannya yang lain tidak terlalu berpengaruh pada Sang Penyihir, bahkan wajah tampan Keris tak berguna. Leman? Disini dilumaya berguna, kemampuan telekinetis yang dimilikinya cukup berfungsi dengan baik, walau dia tak mampu menembus pikiran Sang Penyihir, namun dia bisa memanipulasi hewan-hewan, Lebah, burung dan lainnya. Dan kemampuan otak Leman jugalah yang telah menyelamatkan mereka bertiga.
Angin menderu dengan kencang, sisa-sia air dan api pertarungan masih ada. Air mengalir dibawah kaki mereka, dan api menyala-nyala. Tanah gundukan terlihat tak beraturan diarea sekitar sana. Pohon-pohon banyak yang roboh. Memang terlihat seperti banyak pertarungan yang terjadi disana. Entah apa yang sebenarnya telah terjadi namun sepertinya mereka kalah telak dan Sang Penyihir berhasil mendapatkan apa yang diingikannya.
Ley masih saja sibuk menyembuhkan Keris, menggerakkan tangannya kesana kemari mengelilingi seluruh tubuh Keris, perlahan namun pasti luka Keris yang terbuka menjadi tertutup kembali. Jangan pertanyakan kemampuan penyembuhan yang dimiliki Ley, bahkan dia pernah menyambungkan kembali kaki hewan yang hampir putus, atau bahkan menyembuhkan orang yang sudah diambang kritis kematian. Ley adalah penyembuh paling hebat se-antero jagad, dokter dan tabib terhebat. Tidak ada yang lebih hebat daripadanya, oleh karena itu, dalam peraturan pertarungan yang mereka buat. Jika dalam pertarungan nyata, Ley adalah orang yang terakhir kali boleh mati.
Sesekali Keris memegangi wajah dan leher Ley, mengusapi darah yang mengalir. Keris tak membantah Ley menyembuhkan dirinya terlebih dahulu daripada Ley sendiri. Karena dia juga tahu Ley mampu menyembuhkan dirinya dari dalam dirinya sendiri. Mata Keris dalam menyentuh mata Ley, mereka bertatapan lama, seperti tatapan seorang pria pada kekasihnya saja.
“Kau tidak apa-apa Ley?” Tanya Keris dengan menggerakkan bibirnya pelan, dia tak mampu membuka bibirnya lebih lebar karena masih penuh dengan darah.
“Jangan memaksakan diri untuk berbicara Keris, dan jangan banyak bergerak! Lukamu bisa terbuka lagi, kau jatuh saja sudah sangat parah begini, ditambah kau memaksakan diri ikut bertarung seperti tadi. Aku sangat tidak suka gayamu yang sok kuat.” Ley berkata panjang lebar, sekarang tangannya menyentuh bagian kepala Keris.
Keris hanya tersenyum sedikit dan memegangi leher Ley lagi. kali ini jemari Keris menyentuh bibir Ley.
“Kau terluka sama parah Ley, harusnya kau sembuhkan dirimu terlebih dahulu, baru menyembuhkan orang lain.” Keris melanjutkan pembicaraan yang tadi terdiam agak lama.
“Aku sekarang dalam proses menyembuhkan diriku juga Keris, jangan khawatirkan aku. Yang perlu kita khawatirkan sekarang bagaimana menghentikan Sang Penyihir untuk mengambil Inti Air Kehidupan, karena...” Ley terhenti bicara, dia melihat Leman yang berdiri dan berjalan bergerak mendekati mereka, kaki Leman bergemetaran saat berjalan, dia tahu Leman juga terluka parah. Sebelum Leman mengeluarkan perisainya, dia terkena serangan Sang penyihir secara langsung, walau tidak separah Keris.
“Bukan itu yang menjadi pikiranku, tapi aku merasa agak aneh karena sekarang tiba-tiba menjadi gelap. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, bukan hanya perasaanku saja. Tapi sepertinya Taw menggunakan kekuatannya.” Leman berkomentar dan memotong perkataan Ley dengan cepat, “Berapa lama dia melontarkan waktu, itulah yang jadi pikiranku saat ini. Lagipula apapun yang terjadi kita harus berkumpul berdua belas kembali. Aku punya firasat buruk.”
“Tapi Lu, bagaimana keadaan mereka ditempat yang lainnya?” tanya Ley cepat, Keris masih hanya diam, sepertinya dia enggan berkata ataupun berkomentar. Entah apa alasannya.
“Tenang saja Ley, bola kristal sekarang hampir semuanya memutih. Milik Suro masih putih, bola Dio yang sebelumnya berwarna biru juga sekarang memutih. Becky dan Sehrun yang menjadi perhatianku saat ini karena bola mereka berwarna merah, mereka berdua terluka parah. Dan yang Taw juga masih putih.” Leman menjawab rasa penasaran Ley dengan cepat, dia tidak mau membuatnya khawatir berlebihan.
Keris sekarang mencoba mendudukan dirinya, sebagian besar lukanya sudah hilang, namun pakaiannya yang koyak sepertinya tidak bisa dipulihkan. Keris memegang pakaiannya dan menariknya dengan kuat. Pakaiannya terkoyak lebih besar dan dia melepaskannya. Dia sekarang bertelanjang dada, terlihat dua bidang didadanya dan enam kotak dibagian perutnya. Tubuh yang cukup bagus. Ley menatap Keris dan tertawa kecil, Ley tidak mengira Keris akan membuat dirinya terlihat begitu lucu seperti itu. Ley lalu menempelkan tangannya kepada Leman dan memulai proses penyembuhan.
Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Ley.
Leman yang melihat Keris sudah agak baikan, menoleh ke arah Keris. Membiarkan kali ini memutuskan perintah, ya walau bagaimanapun hebatnya The Mastermind of Leman, masih tetap Keris adalah pemimpin mereka. Semua keputusan Keris adalah harga mati buat yang lainnya.
“Kita akan berkumpul terlebih dahulu, berdua belas. Terlalu berbahaya jika kita terpisah saat ini, Sang Penyihir terlalu kuat untuk dihadapi satu persatu dari kita.” Keris berkata pada mereka berdua, pelan namun sangat tegas. Pesona yang dikeluarkan Keris saat berbicara memiliki kelasnya tersendiri. “Lu, bagaimana kau dan Ley bisa tiba kesini sebelumnya?”
Leman memandangi Keris dengan dalam, dia lupa bahwa Keris tidak melihat kedatangan mereka berdua datang, sepertinya dia melupakan kekuatan Kei yang bisa berteleportasi mengajak beberapa orang sekaligus.
“Keris, kau terbentur seberapa parah?” Ley menyeletuk masih terkikik halus. Tangannya masih menempel di punggung Leman, sedikit demi sedikit luka tebasan Leman menutup.
“Yang melakukannya...” Leman terhenti berbicara.
Lalu keadaan disekitar mereka terasa aneh, seperti sesuatu melayang-layang disana. Gelapnya malam juga membuat situasi menjadi agak mendukung perasaan aneh. Cahaya sang rembulan yang hampir penuh memantul dan menembus kalbu masing-masing mereka. Lalu udara disekitar mereka terasa seolah bergetar dan tanah pijakan bergoyang kasar.
Tiba-tiba lima orang muncul secara tiba-tiba, Kei, Taw, Becky, Cen dan Sehrun. Mereka muncul berputar melewati udara dan menembus ruang. Keris, Leman dan Ley terkejut.
Kei berdiri dan langsung memanggilkan nama Ley, dia terlihat seperti orang yang lagi penuh dengan pikiran.
“Tolong aku, Sehrun terluka parah saat bertarung melawan Taw, dan Becky sepertinya juga terluka sangat parah.” Kei kelabakan, heboh dengan gerakan dan perkataannya sendiri.
“Kenapa mereka berdua?” Tanya Ley, dia melepaskan tangannya dari punggung Leman yang hampir semua lukanya sekarang sudah sembuh.
“Sehrun yang jelas terluka oleh Taw, aku tidak tahu apa yang terjadi padaBecky, tapi sepertinya Cen yang melakukannya. Aku menemukan Cen, Becky dan Sehrun di tarik oleh Taw kedalam hutan sebelum aku akhirnya menyadarkan Taw.”
Ley langsung bangkit, Keris dan Leman sudah sembuh sembilan puluh persenan jadi dia langsung menghampiri Kei. Namun sepertinya Taw dan Cen terlihat tidak baik juga dimata Ley.
“Cen dan Taw?” Tanya Ley lugu.
“Mereka hanya pingsan, tapi mereka sudah tidak dalam pengaruh sihir lagi.” Leman menanggapi cepat, dia mengambil bola kristal yang dipegang oleh Becky, bola milik Cen dan Mengambil dari saku Kei, bola milik Taw dengan kekuatan telekinetisnya. “Lihat! Bola mereka juga putih, jadi aku yakin mereka baik-baik saja.”
Ley langsung menghampiri mereka berdua, dan menempelkan tangannya pada dada mereka. Yang lain hanya memperhatika Ley bekerja dan diam, bahkan Keris ikut memperhatikan. Leman Menghampiri Taw dan Cen lalu menggoyangkan badan mereka berdua agar mereka segera sadar. Setelah sekian lama, Taw dan Cen terbangun dari pingsan mereka, namun dalam keadaan tidak sadar dan bingung. Mereka berdua sekarang terlihat seperti orang bingung. Lalu Leman bertanya pada mereka berdua, secepat kilat.
“Taw? Kau tidak apa-apa?” Leman menoleh kearah Taw, Keris yang bertelanjang dada lalu menghampiri mereka juga dan bertanya sama seperti Leman, Taw hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan. Keatas dan kebawah, Lean memperkirakan bahwa mereka berdua masih bingung atas atas apa yang sedang terjadi saat ini. “Bagaimana denganmu Cen? Apakah kau terluka?”
Cen berusaha berdiri dan dibantu oleh Leman, dia melihat Ley yang sibuk menyembuhkan Becky dan Sehrun. Dan dia meminta Leman untuk membantunya berjalan kearah tempat Ley.
“Apa yang terjadi pada mereka berdua?” Bisik Cen pada Leman pelan.
“Mereka berdua terluka parah, tapi Ley pasti bisa mengatasinya, Keris yang sekaratpun bisa sembuh dan baik-baik saja.” Leman tak ingin memberitahukan apa yang terjadi karena sebenarnya dia sendiri tidak terlalu tahu detil kenapa Becky dan Sehrun terluka.
Lalu Taw berdiri juga, Keris mencoba membantunya namun Ta langsung menolak tawaran Keris, dia berjalan sendiri dan menghampiri Ley yang duduk dan Becky serta Sehrun yang terbaring terluka parah. Kei melihatnya tajam dan mata mereka saling berpandangan lama. Namun Taw langsung membuang tatapan Kei kepadanya.
“Kenapa mereka berdua terluka?” Tanya Taw pada Leman.
“Mereka hanya terluka biasa.” Leman menjawab singkat, dia tidak mau menjelaskan lebih rinci apa yang terjadi.
“Siapa yang melukai mereka?” Tanya Taw lagi.